Defisit Transaksi Berjalan Bakal Melebar, BI Harapkan Investasi Asing

Rizky Alika
9 Maret 2018, 21:16
Dolar Amerika Serikat
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA

Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan bakal melebar dari 1,7% tahun lalu menjadi berkisar 2,1% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2018 ini. Prediksi tersebut lantaran melihat masih berlanjutnya defisit pada aktivitas perdagangan Internasional.

Melebarnya defisit transaksi berjalan menunjukkan peningkatan ketidakseimbangan pasokan dan permintaan valuta asing dari aktivitas perdagangan internasional dan kegiatan jasa suatu negara.

Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, defisit pada aktivitas perdagangan internasional terjadi karena membesarnya impor seiring membaiknya kondisi ekonomi. "Kemungkinan Februari, trade balance deficit (defisit neraca dagang) US$ 230 juta,” kata dia di Kompleks BI, Jakarta, Jumat (9/3). 

(Baca juga: Kinerja Ekspor Dikritik Jokowi, Sri Mulyani: Ini Kelemahan Koordinasi)

Adapun sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, defisit neraca dagang tercatat US$ 670 juta pada Januari 2018. Pendorongnya, kenaikan impor yang mencapai 26,44% secara tahunan. Di sisi lain, ekspor hanya meningkat 7,86% secara tahunan. 

Agus menjelaskan, untuk menyeimbangkan kondisi tersebut, maka realisasi investasi asing harus lebih baik. “Jadi kita mau tidak mau tergantung pada FDI (Foreign Direct Investment/Investasi asing langsung) dan portfolio investment,” kata dia. Adapun sejauh ini, realisasi FDI diklaim Agus terus membaik. 

(Baca juga: Dana Asing Mengalir Keluar dari Pasar Keuangan, Tekanan Kurs Menguat)

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...