Dana Asing Mengalir Keluar dari Pasar Keuangan, Tekanan Kurs Menguat

Rizky Alika
Oleh Rizky Alika - Martha Ruth Thertina
8 Maret 2018, 15:07
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA

Arus keluar dana asing membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan. Berdasarkan data kurs tengah Bank Indonesia (BI), kurs telah melemah 3,6% dari level terkuatnya tahun ini yaitu Rp 13.290 menjadi Rp 13.774 per dolar AS pada 8 Januari 2018. Beberapa waktu lalu, kurs rupiah bahkan sempat menembus level 13.800 per dolar AS di pasar spot.

Kepala Ekonom Bank Central Asial (BCA) David Sumual berpendapat banyaknya investor asing yang melepas kepemilikannya di Surat Utang Negara (SUN) dan obligasi menjadi salah satu penyebab pelemahan kurs rupiah. “Banyak penggeraknya dari nonresident pemegang SUN dan obligasi. Kalau resident normal, (kebutuhan dolar) untuk keperluan impor, investasi,” kata dia kepada Katadata.co.id, Rabu (8/3).

Advertisement

(Baca juga: BI Jaga Rupiah, Cadangan Devisa Februari Anjlok Hampir US$ 4 Miliar)

Pergerakan keluar dana asing terpantau dari data kepemilikan SUN yang dilansir Kementerian Keuangan. Investor asing tercatat memegang Rp 880,20 triliun atau 41,1% dari total outstanding SUN pada 23 Januari 2018. Kepemilikan tersebut merupakan yang tertinggi sepanjang tahun ini. Namun, pada 5 Maret 2018, jumlahnya telah menyusut menjadi Rp 836,94 triliun atau 39,05% dari total outstanding SUN. Ini artinya, ada penurunan Rp 43,26 triliun.

Di sisi lain, arus keluar dana asing juga terjadi di pasar saham. Saat berita ini ditulis, berdasarkan data RTI, investor asing membukukan penjualan bersih sepanjang tahun ini telah mencapai Rp 12,78 triliun di keseluruhan pasar, dan RP 14,04 triliun di pasar reguler. Adapun secara harian, penjualan bersih paling besar terjadi pada 7 Maret 2018 yaitu menembus Rp 1 triliun.

(Baca juga: Banjir Sentimen Negatif, Investor Asing Jual Bersih Saham Rp 1 Triliun)

“(Penyebab arus keluar dana asing) sentimen AS, bahwa Fed Fund Rate (bunga dana bank sentral AS) akan naik empat kali tahun ini, spekulasi pasar,” kata David. Spekulasi seputar kenaikan agresif bunga dana AS merupakan pemicu utama gejolak di pasar keuangan mulai akhir Januari 2018 lalu hingga saat ini. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement