Rupiah Jatuh ke 13.600 per Dolar AS, Ekonom Lihat Potensi Rebound

Rizky Alika
9 Februari 2018, 16:24
Rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Uang rupiah pecahan baru Rp 100.000 di Cash Centre Bank BNI 46, Jakarta, Senin (18/08).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah. Hal tersebut seiring dengan masih maraknya aksi jual (sell off) di bursa saham global lantaran investor melihat peluang bunga dana AS naik lebih cepat dari ekspektasi. Namun, beberapa ekonom menilai rupiah berpotensi untuk kembali menguat alias rebound.

“Rupiah tinggal tunggu rebound,” kata Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual kepada Katadata, Kamis (8/2). Mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menembus level 13.600 mulai Kamis (8/2). Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Juni 2016. (Baca juga: Bursa Saham Global Berguguran, Dolar AS Perkasa)

Advertisement

Optimisme David tersebut lantaran melihat pemberitaan global dan domestik yang mendukung. Sebelumnya, Gubernur The Fed San Fransisco John Williams memastikan kenaikan bunga dana AS bakal bertahap dan sesuai rencana. Perkiraan awal, bunga dana AS bakal naik tiga kali tahun ini. Menurut dia, penyataan ini semestinya bisa meredam gejolak di bursa saham global.

Sementara itu, dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) baru saja mengumumkan data cadangan devisa yang semakin menebal. Selain itu lembaga rating asal Jepang juga baru saja memberikan kenaikan rating utang jangka panjang Indonesia. (Baca juga: Lembaga Rating Jepang Kerek Peringkat RI, BI: Cermin Dunia Makin Yakin)

Ia memprediksi kalaupun melemah, rupiah akan resisten di level 13.600 tahun ini. “Tapi (bisa saja melemah lebih jauh) kalau gejolak besar, dua hari panic sell (aksi jual di bursa saham dan obligasi),” kata dia.

Namun, ia meyakini BI akan menjaga agar fluktuasi nilai tukar rupiah tidak terlalu besar. Apalagi, cadangan devisa tebal. “BI jadi lebih leluasa intervensi kalau volatile,” ucapnya. Adapun menurut dia, selama nilai tukar masih dalam kondisi baik, selama tidak melemah lebih dari 1-1,5% sehari. (Baca juga: Tiga Sumber Cadangan Devisa Januari Kembali Cetak Rekor)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement