Inflasi Rendah, Sri Mulyani Berharap Minat Belanja Meningkat

Desy Setyowati
4 Desember 2017, 22:15
Giant
ANTARA FOTO/FB Anggoro
Senior GM CSR PT Hero Supermarket Tbk Natalia Lusnita (kanan) membantu kasir memasukan barang belanja konsumen ke tas daur ulang di Giant Ekstra di Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (10/12).

Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap kepercayaan diri masyarakat untuk berbelanja meningkat seiring dengan tingkat inflasi yang terjaga di level rendah. Inflasi pada November 2017 yang hanya mencapai 0,2% tercatat sebagai inflasi November terendah dalam tiga tahun belakangan.

"Inflasi yang rendah kami harapkan menjadi momentum (meningkatnya) kepercayaan masyarakat, confident dari konsumen tetap terjaga, bahkan bisa berbalik dan menjadi positif," kata dia usai menghadiri acara G20 Peer Review on Fuel Subsidy Study di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (4/12).

Advertisement

Dengan begitu, ia berharap konsumsi masyarakat tumbuh lebih tinggi dan sehingga mendorong laju ekonomi di kuartal IV. Adapun dalam tiga kuartal tahun ini, konsumsi masyarakat tumbuh di bawah 5%. Alhasil, laju ekonomi sepanjang tahun pun di bawah target.

Sri Mulyani menjelaskan, pemerintah juga melakukan beberapa upaya untuk mendorong konsumsi masyarakat, di antaranya dengan menekan angka pengangguran dan menjaga upah riil. "Pengangguran bisa ditekan terus menurun dan pergerakan upah riil tetap positif,” kata dia. Selain itu, pemerintah juga fokus menjaga ekspektasi inflasi. (Baca juga: Pemerintah Buka Peluang Harga Premium dan Solar Naik Tahun Depan)

Sementara itu, ide pemangkasan pajak untuk mendongkrak daya beli tak ditanggapi Sri Mulyani. Di sisi lain, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara menanggapi ide tersebut dengan menyatakan bahwa daya beli masyarakat Indonesia masih positif, utamanya untuk kelompok menengah ke atas.

Menurut dia, hal tersebut tercermin dari dana masyarakat yang tersimpan di perbankan. "Sekarang uangnya banyak kok (milik masyarakat)," kata Suahasil.

Adapun indikasi daya beli masyarakat masih lesu tercermin dari inflasi inti yang mengalami penurunan. Inflasi inti adalah komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten di dalam pergerakan inflasi dan dipengaruhi oleh faktor fundamental.

Pada November 2017, inflasi inti tercatat hanya 0,13% secara bulanan dan 3,05% secara tahunan. Tingkat inflasi inti ini merupakan yang terendah sejak November 2004.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement