Jokowi Diminta Dongkrak Ekonomi Tumbuh 6% untuk Bekal Pilpres 2019

Miftah Ardhian
28 November 2017, 20:03
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta
Arief Kamaludin|KATADATA
Gedung-Gedung pusat perkantoran dan bisnis di Jakarta

Lembaga kajian ekonomi independen Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan dibutuhkan kebijakan yang inovatif untuk bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2018 agar sesuai target 5,4%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam tiga tahun terakhir stagnan di level 5%.

Ekonom dan founder CORE Indonesia Hendri Saparini menjelaskan, ekonomi domestik tengah mengalami perubahan yang cepat lantaran perkembangan pesat dalam hal teknologi informasi seperti internet dan robotisasi, hingga perubahan gaya hidup masyarakat. Kebijakan pemerintah harus bisa mengakomodir perubahan tersebut.

"Tanpa adanya kebijakan yang inovatif, CORE memprediksi ekonomi Indonesia di tahun 2018 akan tumbuh marginal di kisaran 5,1-5,2%," kata Hendri di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (28/11). Adapun tahun ini, pertumbuhan ekonomi diprediksi hanya berada di kisaran 5,05-5,1%, di bawah target dalam revisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu 5,2%.

Menurut pendapat dia, Jokowi perlu mendongkrak ekonomi ke level 6% untuk bekal pemilihan presiden 2019 mendatang. Hal ini penting untuk membuktikan 'Jokowi Effects' benar-benar membuat perekonomian Indonesia tumbuh signifikan. Maka itu, inovasi kebijakan perlu dilakukan. (Baca juga: Ekonomi Kuartal III Lima Negara ASEAN Melaju, Indonesia Tertinggal)

"Jokowi harus melakukan inovasi kebijakan untuk mengatasi semua hambatan yang selama ini menahan laju pertumbuhan ekonomi. Harus diakui bahwa hambatan tersebut dipicu terbatasnya ruang fiskal yang kemudian berujung pada rendahnya partisipasi swasta," ujarnya.

Sementara itu, Ekonom CORE Indonesia lainnya, Mohammad Faisal memprediksi, pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi penopang utama ekonomi domestik masih akan tertahan di level 4,95-5% tahun depan. Namun, konsumsi golongan menengah ke bawah diprediksi akan lebih baik jika dibandingkan golongan atas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...