Mantan Menkeu dan Ekonom Ramal Ekonomi 2018 di Bawah Target

Desy Setyowati
21 November 2017, 21:16
Pertumbuhan EkonomI
Arief Kamaludin|KATADATA

Sederet ekonom termasuk mantan Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri memprediksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia paling tinggi hanya akan mencapai 5,3% pada 2018. Namun, pemerintah tetap optimistis target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang sebesar 5,4% bisa tercapai.

Menteri Keuangan periode 2013-2014 Muhammad Chatib Basri memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 hanya akan berkisar 5,2-5,3%. Meski di bawah target pemerintah, namun tingkat pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan dibandingkan banyak negara di regional.

Pertumbuhan ekonomi tersebut dinilainya bisa tercapai seiring perbaikan kondisi eksternal, di antaranya tren kenaikan harga komoditas. Sebab, ekspor komoditas berkontribusi sebanyak 60% terhadap total ekspor Indonesia. (Baca juga: Harga Komoditas Naik, Penerimaan Sektor Minerba Lampaui Target)

Menurut catatan Chatib, harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), misalnya, sudah di kisaran US$ 700 per metrik ton. Sementara itu, batu bara sudah menyentuh US$ 90 per ton. “Indonesia harus memanfaatkan momentum (harga komoditas tinggi) ini,” kata dia usai menghadiri acara DBS Asian Insight Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/11).

Ekonom Development Bank of Singapore (DBS) Gundy Cahyadi juga memprediksi pertumbuhan ekonomi paling tinggi hanya akan mencapai 5,3% tahun depan. Pertumbuhan ekonomi baru akan mencapai 5,4% pada 2019.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...