Berisiko Lemahkan Rupiah, Bunga Acuan BI Diramal Tetap 4,25%

Martha Ruth Thertina
19 Oktober 2017, 10:56
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA

Dewan Gubernur Bank Indonesia akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate pada Kamis (19/10) ini. Beberapa ekonom memprediksi bunga acuan tetap di level 4,25%. Pemotongan bunga acuan lebih lanjut disebut-sebut berisiko menekan nilai tukar rupiah.

Ekonomi SKHA Institut for Global Competitiveness Eric Sugandi mengatakan, jika melihat level inflasi yang terkendali, sebetulnya masih ada ruang untuk memangkas bunga acuan. Tapi, pemangkasan lebih lanjut bisa menekan nilai tukar rupiah karena bakal membuat selisih suku bunga riil di dalam negeri dengan negara maju berkurang.

“(Kondisi ini) bisa mengurangi daya tarik bagi investor portofolio asing untuk masuk ke Indonesia,” kata Eric kepada Katadata, Rabu (18/10). Apalagi, masih banyak faktor ketidakpastian global yang bisa memicu arus keluar modal asing (capital outflow).

Beberapa contoh ketidakpastian global yang dimaksud Eric misalnya terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memangkas pajak di Amerika Serikat (AS). Kebijakan tersebut bisa memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap mata uang dunia. Selain itu, kondisi geopolitik di Semenanjung Korea dan Spanyol. (Baca juga: Asing Keluar, Investor Lokal Dukung IHSG Cetak Rekor Baru Lagi)

Menurut dia, dari pada memangkas bunga acuan lagi, lebih baik BI melihat dan menilai dulu dampak dua kali pemangkasan bunga acuan tahun ini terhadap sektor riil dan pertumbuhan ekonomi. “Saya masih expect (berharap) flat (tetap) tahun depan kalau inflasinya masih terkendali,” ucapnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...