BI Ramal Ekonomi Membaik Disokong Peningkatan Ekspor ke Tiongkok
Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi domestik bakal membaik pada paruh kedua tahun ini. Penyokongnya, perbaikan kinerja ekspor seiring meningkatnya permintaan komoditas dari berbagai negara di dunia, termasuk Tiongkok.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,1-5,2%, lebih baik dibanding dua kuartal sebelumnya yang hanya 5,01%.
"Karena permintaan dunia tinggi itu mendorong harga komoditas seperti batu bara dan tembaga naik. Kemudian itu mendorong ekspor. Itu yang akan menopang pertumbuhan ekonomi," kata Dody saat Konferensi Pers di Gedung BI, Jakarta, Jumat (22/9).
Ia memprediksi permintaan dari Tiongkok membaik lantaran ekonominya masih akan tumbuh tinggi. Penurunan peringkat utang jangka panjang Tiongkok oleh lembaga pemeringkat internasional Standard and Poor's (S&P) diyakini tidak akan mempengaruhi laju ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut.
Ekonomi Tiongkok diperkirakan bisa tumbuh 6,5-6,8% pada paruh kedua tahun ini, lebih tinggi dibanding paruh pertama yang sebesar 6,2%. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok diperkirakan dapat mengkompensasi penurunan pertumbuhan ekonomi di India.