DPR Sebut Utang Turki Lebih Baik, Sri Mulyani Beri Pembelaan

Desy Setyowati
11 September 2017, 21:56
Sri Mulyani
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Komisi Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, utang Turki lebih efektif mendorong pertumbuhan ekonomi dibandingkan dengan utang Indonesia. Meski imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Turki tinggi sehingga biaya utangnya besar, namun Turki bisa menggenjot ekonominya tumbuh tinggi.

Anggota Komisi Keuangan dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Jon Erizal mengatakan, ekonomi Turki mampu tumbuh hingga 5,1% di kuartal II 2017. "Bagaimana utang itu alokasikan itu di sektor-sektor yang produktif. Turki yang yield-nya 10,35% bisa tumbuh cepat," kata dia dalam Rapat Kerja dengan pemerintah di Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/9).

Menanggapi pernyataan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, Turki mengalami kondisi ekonomi yang memburuk pada 2002. Persoalan yang dialami yaitu stabilitas nilai tukar hingga defisit transaksi berjalan (current account defisit/CAD), neraca pembayaran dan fiskal.

"Sesudah mereka ada di bawah program Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) cukup lama, maka dia konsolidasi fiskal dan pembiayaan untuk keuangan. Artinya, mereka issue capital market dan bond market cukup dalam 15 tahun lalu. Maka pembiayaannya jadi lebih tergantung ke luar negeri terutama Eropa," kata dia.

Setelah itu, Turki melakukan pembenahan besar-besaran dengan menyiapkan kawasan ekonomi untuk mendorong industrialisasi. Selain itu, Turki juga meningkatkan barang subsititusi impor. Dengan cara itu, investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) meningkat dan persoalan neraca pembayarannya teratasi. (Baca juga: Batam, Bintan dan Karimun Diusulkan jadi Kawasan Ekonomi Khusus)

Defisit transaksi berjalannya juga membaik karena ketergantungan pada aliran modal asing masuk (capital inflow) jangka pendek sudah digantikan oleh yang jangka panjang yakni investasi asing langsung. Adapun di sisi fiskal, Turki juga melakukan disiplin pembiayaan untuk menjaga defisitnya.

Atas dasar itu, ia menjelaskan, efektifnya pembiayaan utang Turki terhadap pertumbuhan ekonomi terutama dikarenakan adanya reformasi di sektor riil.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...