Ada Ruang Pelonggaran Moneter, BI Pantau Perkembangan Bunga AS

Desy Setyowati
15 Agustus 2017, 21:06
Bank Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Bank Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut masih ada ruang pelonggaran moneter seiring dengan rendahnya inflasi pada Semester I 2017. Namun, Bank Indonesia (BI) menyatakan pihaknya masih harus mempertimbangkan risiko eksternal untuk memutuskan kebijakan moneternya.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo mengatakan, ada beberapa kondisi yang masih dipantau BI. Dari sisi eksternal, BI mencermati kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).

Advertisement

“Beberapa risiko yang mungkin memicu (ketidakstabilan) di stabilitas moneter, perlu diperhatikan dari sisi eksternal seperti kebijakan moneter di AS,” kata dia kepada Katadata, Selasa (15/8). The Fed berencana kembali menaikkan bunga dananya (Fed Fund Rate) dan mulai mengurangi neraca keuangannya.

Berdasarkan kajiannya, Dody menjelaskan, data perekonomian AS beragam, ada yang positif dan negatif. Maka itu, belum ada kepastian mengenai kenaikan Fed Fund Rate dalam waktu dekat. Adapun kebijakan bunga The Fed mempertimbangkan dua data utama yaitu inflasi dan tingkat pengangguran.

Dalam penyataannya belakangan ini, Gubernur The Fed Janet Yellen masih optimistis dengan data inflasi di negara tersebut. “Meskipun pasar melihat realisasi inflasi masih rendah sehingga tidak perlu menaikkan Fed Fund Rate,” kata Dody.

Di sisi lain, ia menerangkan, BI juga memantau perkembangan inflasi dan nilai tukar rupiah. Mengacu pada data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi per Juli sebesar 3,88% secara tahunan (year on year/yoy). Posisi inflasi ini masih sesuai target pemerintah dan BI yakni 4% plus minus 1%. Sedangkan untuk nilai tukar rupiah, BI mencatat rupiah menguat 0,52% terhadap dolar AS sejak awal tahun hingga 7 Juli 2017. 

Meski ada ruang pelonggaran moneter, namun Dody enggan merinci bentuk kebijakan pelonggaran moneter yang bisa diambil BI. Alasannya, kebijakan moneter harus didiskusikan melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang bakal digelar pada 21-22 Agustus mendatang. “Pelonggaran (moneter) itu bagian dari diskusi di RDG Agustus next week. Tunggu setelah RDG,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement