Pendapatan Tumbuh Melambat, BCA Cetak Laba Rp 10,5 Triliun

Miftah Ardhian
27 Juli 2017, 19:48
Bank BCA
Arief Kamaludin (Katadata)

PT Bank Central Asia Tbk. mencetak laba bersih sebesar Rp 10,5 triliun sepanjang semester I 2017. Nominal tersebut tumbuh 10% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 9,6 triliun. Sayangnya, pencapaian pertumbuhan itu tak setinggi semester I 2016 yang sebesar 12,1%.

Perlambatan pertumbuhan laba seiring dengan pendapatan operasional yang juga tumbuh melambat. Pada semester I tahun ini, pendapatan operasional berupa pendapatan bunga maupun nonbunga hanya naik sebesar 4,9% menjadi Rp 27,4 triliun. Padahal, pada semester I tahun lalu pertumbuhannya mencapai 15,5%. (Baca juga: Keuntungan Tinggi, BCA Sabet Penghargaan Bank Terbaik di Asia)

Meski begitu, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai bisnis perusahaan bertumbuh baik. "Upaya BCA dalam memperkuat bisnis transaksi perbankan dan kemampuan dalam beradaptasi terhadap kondisi pasar terkini berhasil mendorong pertumbuhan dana sekaligus menghasilkan kredit berkualitas," kata Jahja saat konferensi Pers kinerja keuangan semester I-2017 BCA di Jakarta, Kamis (27/6).

Secara rinci, total penyaluran kredit BCA sepanjang semester I 2017 mencapai Rp 433 triliun atau naik 11,9% dari periode sama tahun lalu. Pertumbuhan didorong oleh kredit korporasi dan konsumer. Kredit korporasi tercatat tumbuh 18,7% menjadi Rp 160,7 triliun. Sedangkan, kredit konsumer tumbuh 18,4% menjadi Rp 124,5 triliun. 

Pertumbuhan tinggi kredit konsumer ditopang oleh Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh 21,9 % menjadi Rp 75,3 triliun. Hal tersebebut diklaim berkat pemberian bunga yang kompetitf. Sementara itu, kredit kendaraan bermotor meningkat 12,2% menjadi Rp 38,2 triliun dan kartu kredit naik 18% menjadi Rp 11,1 triliun. (Baca juga: Kredit Semester I Tumbuh 19%, Laba BTN Melejit 22%)

Di sisi lain, kredit komersial dan Usaha Kecil menengah (UKM) hanya tumbuh tipis yakni 1,2% menjadi Rp 148,3 triliun. Menurut Jahja, hal ini disebabkan oleh ketatnya persaingan di sektor tersebut. Di sisi lain, BCA juga masih bersikap konservatif dengan memberikan persyaratan yang cukup berat. Hal ini lah yang membuat pertumbuhannya hanya naik tipis.

Di sisi lain, dana nasabah atau Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh lebih tinggi dari kredit yaitu sebesar 16,7% menjadi Rp 572,2 triliun. Kontribusi dana murah berupa giro dan tabungan mencapai 74,6 persen terhadap total DPK.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...