Saham Induk Beras "Maknyuss" Bergerak Liar, BEI Minta Penjelasan

Miftah Ardhian
24 Juli 2017, 15:57
Bursa Efek Indonesia
Arief Kamaludin|KATADATA
Bursa Efek Indonesia

Harga saham PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) Food Tbk., terombang-ambing pasca polisi menggerebek gudang milik anak usahanya, PT Indo Beras Unggul (IBU), atas dugaan mengoplos beras bersubsidi dengan beras premium. Harga saham perusahaan berkode bursa AISA tersebut sempat merosot ke harga Rp 905 pada pembukaan perdagangan Senin (24/7), atau terpotong nyaris separuh dalam dua hari perdagangan.

Pada penutupan perdagangan Kamis (20/7) sore, sebelum penggerebekan terjadi malamnya, saham AISA tercatat berada di harga Rp 1.605. Namun, pada Jumat (21/7), harga saham perusahaan anjlok 24,92% menjadi Rp 1.205. Harga sahamnya kembali merosot 24,89% pada perdagangan Senin (24/7) pagi ke level Rp 905. Namun, harga saham AISA berhasil bangkit pada perdagangan siang ke kisaran Rp 1.200-an.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio menekankan, AISA perlu segera melakukan paparan publik untuk menjelaskan secara rinci duduk persoalan kasus tersebut. Apalagi, terdapat pandangan yang berbeda mengenai persoalan itu. Menteri Sosial Khoofifah indar Parawansa, misalnya, menyatakan bahwa beras bersubsidi tidak mungkin dijual ke swasta.(Baca juga: Mantan Menteri Pertanian Ikut Tercoreng Kasus Beras "Maknyuss")

Di sisi lain, Tito melihat, bisnis AISA tetap bisa bertahan meski anak usahanya terbelit kasus. Sebab, kontribusi anak usahanya tersebut terhadap perusahaan tidak terlalu besar. "Ternyata dari hasil persentase penghasilan ini kan anak perusahaannya itu tidak terlalu material," kata dia di Jakarta, Senin (24/7).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, AISA bakal menggelar paparan publik pada Selasa (25/7) untuk membahas kasus tersebut. (Baca juga: Tiga Pilar Bantah “Maknyuss” Dioplos Beras Murah)

Analis PT Indosurya Mandiri Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, kepercayaan investor terhadap bisnis perusahaan terganggu akibat kasus tersebut. Maka itu, investor memilih untuk melepas saham guna mencari keamanan dan kenyamanan.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...