Tax Amnesty Cetak Rekor, Menkeu: Ada Pengusaha Kaya Belum Ikut

Desy Setyowati
1 Maret 2017, 07:00
Kadin Indonesia
Katadata | Arief Kamaludin
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat bersama pengusaha Kadin Indonesia mendaftar tax amnesty secara bersamaan di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta (27/9/2016)

Sebulan jelang berakhirnya program amnesti pajak (tax amnesty), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta bantuan asosiasi pengusaha untuk mengajak anggotanya mengikuti program tersebut. Sebab, masih ada pengusaha kaya yang belum mengikuti amensti pajak.

"Kemarin ada studi dari Oxfam, ada yang memiliki harta besar tapi ada yang belum mengikuti amnesti pajak. Saya mohon Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ajak teman-temannya," ujar Sri Mulyani dalam acara Farewell (Perpisahan) Amnesti Pajak di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (28/2).

Advertisement

(Baca juga: Data Bank Siap Dibuka, Jokowi Beri Peringatan Terakhir Tax Amnesty)

Sebelumnya, lembaga swadaya masyarakat (LSM) Oxfam menyebut harta empat orang terkaya di Indonesia mencapai US$ 25 miliar. Angka tersebut mengacu pada daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Mengacu pada data di website Forbes, R. Budi Hartono tercatat sebagai orang paling tajir dengan nilai kekayaan mencapai US$ 8,1 miliar, diikuti Michael Hartono sebesar US$ 7,9 miliar; Chairul Tanjung US$ 4,9 miliar, dan Sri Prakash Lohia US$ 4,2 miliar.

Sri Mulyani pun menjelaskan, pihaknya sengaja mengadakan acara perpisahan program amnesti pajak lebih awal untuk mengingatkan masyarakat termasuk kalangan pengusaha agar segera memanfaatkan program tersebut. "Kami sengaja buat farewell sebulan sebelum berakhirnya amnesti pajak 31 Maret. Kami ingin memberi waktu kepada seluruh wajib pajak untuk gunakan tahap terakhir ini," ujarnya.

(Baca juga: Keterbukaan Data Bank Bisa Dongkrak Perolehan Tax Amnesty)

Sekadar gambaran, selama delapan bulan pelaksanaan program amnesti pajak, total peserta amnesti mencapai 687.455 wajib pajak. Total nilai penyertaan (deklarasi) harta mencapai Rp 4.419 triliun atau melebihi target pemerintah yang sebesar Rp 4.000 triliun. Pencapaian itu juga yang tertinggi di antara negara-negara lain yang pernah menggelar program serupa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement