Ditjen Pajak Pastikan Keamanan Data Nasabah Bank

Desy Setyowati
28 Februari 2017, 13:38
ATM
Arief Kamaludin|KATADATA
ATM

Tak lama lagi, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) bakal memiliki akses kepada data nasabah. Meski begitu, institusi pimpinan Ken Dwijugiasteadi ini memastikan akan menjaga data nasabah sehingga tidak disalahgunakan oleh oknum lain.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama menyatakan komitmen institusinya. “Amanlah,” kata Hestu kepada Katadata, Senin (27/2). Namun, dia tidak menjelaskan detail upaya pengamanan data nasabah. “Saya belum bisa sampaikan banyak, kecuali Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang) sudah terbit."

Advertisement

Sebagai informasi, wacana keterbukaan data bank untuk perpajakan ini sudah ramai dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, pelaku perbankan sempat menyatakan keberatan. Alasannya, mereka mempertanyakan jaminan keamanan data nasabah dan mengkhawatirkan risiko perpindahan dana nasabah ke luar negeri.

Namun, kekhawatiran tersebut, khususnya soal perpindahan dana nasabah tak bisa jadi alasan lagi. Sebab, kebijakan serupa juga diterapkan di banyak negara lain yang tergabung dalam organisasi untuk kerja sama dan pembangunan ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development/OECD).

Hal itu disampaikan Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja. “Soal keterbukaan informasi sudah menjadi kesepakatan global. Jadi Perppu ini rasanya memang sudah diantisipasi dan diperlukan untuk bisa mewujudkan kesepakatan tersebut,” kata dia.

Di sisi lain, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja enggan banyak berkomentar mengenai kebijakan tersebut. Yang jelas, ia yakin pemerintah sudah memikirkan antisipasi atas risiko-risiko yang ada. “Pasti sudah dipikirkan yang terbaik, saya no comment deh,” katanya.

Sementara itu, Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengakui memang ada risiko penggunaan data nasabah oleh oknum untuk kepentingan lain. Jadi, harus ada jaminan keamanan untuk data nasabah. “Kan sering ada SMS (pesan singkat) masuk-masuk (ke telepon selular) nawarin A, B, jadi harus dijamin datanya. Tapi itu konsekuensi,” ujarnya.  

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement