Sri Mulyani Peringatkan Bahaya Dampak Gagal Bayar Utang Yunani

Desy Setyowati
20 Februari 2017, 16:56
Sri Mulyani
Arief Kamaludin (Katadata)

Selain ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat (AS), Pemerintah Indonesia mewaspadai risiko gagal bayar utang Pemerintah Yunani. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan risiko gagal bayar negara tersebut bakal mengakibatkan perekonomian global kembali dilanda ketidakpastian selama tiga bulan ke depan.

Ia mencatat rasio utang Yunani kini mendekati 200 persen. Sedangkan defisit anggarannya sudah mencapai 4,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu. Padahal, Uni Eropa merupakan kesatuan kawasan yang menerapkan pembatasan defisit anggaran sebesar tiga persen.

Advertisement

Di sisi lain, tiga negara yang selama ini membantu Yunani membayar utang - Perancis, Jerman, dan Belanda - tengah mengadakan pemilihan umum. Hal ini dikhawatirkan bakal menghambat penyelamatan ekonomi Yunani.

"Ketiga negara itu sedang pemilu yang biasanya banyak sentimen yamg mengeras. Ini akan jadi ketidakpastian sekitar Juni-Juli yang akan datang," kata Sri Mulyani dalam seminar bertajuk "Problem Defisit Anggaran dan Strategi Optimalisasi Penerimaan Negara 2017" di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin (20/2).

Sekadar informasi, pada Juli mendatang Yunani harus membayar utang sebesar € 7 miliar atau setara Rp 99,25 triliun kepada bank sentral Eropa.

Sri Mulyani khawatir, terhambatnya penyelamatan Yunani bakal memengaruhi pandangan investor terhadap perekonomian dunia termasuk perekonomian negara yang pasarnya tengah berkembang (emerging market), salah satunya Indonesia. Maka itu, ia menekankan pentingnya menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang kredibel guna meningkatkan kepercayaan investor.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement