Trump Tak Singgung Kebijakan Ekonomi, Mata Uang Asia Menguat

Martha Ruth Thertina
12 Januari 2017, 12:07
bursa saham
Agung Samosir|KATADATA
bursa saham

Setelah sempat tertekan jelang konferensi pers Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump, nilai tukar mata uang Asia berbalik menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (12/1). Pelaku pasar tak merespons secara berlebihan lantaran Trump memang tak banyak membahas isu-isu ekonomi dalam konferensi pers tersebut.

Hingga pukul 10.00 pagi ini, won Korea memimpin penguatan sebesar 1,08 persen, diikuti Taiwan dolar 0,56 persen, yen Jepang 0,55 persen, dan yuan Cina 0,34 persen. Sedangkan ringgit Malaysia dan bath Thailand menguat 0,27 persen, begitu pula dengan rupiah 0,23 persen, peso Filipina 0,12 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen. Cuma dolar Singapura yang melemah tipis 0,06 persen.

(Baca juga: Mata Uang Asia Terpuruk Jelang Konferensi Pers Presiden Trump)

Sekadar informasi, di luar ekspektasi pelaku pasar, dalam konferensi pers di New York, Rabu (11/1), Trump tak menyampaikan banyak detail tentang kebijakan ekonomi yang akan dijalankannya, termasuk kebijakan proteksionis di bidang perdagangan. Padahal, pelaku pasar berharap memperoleh lebih banyak kejelasan soal itu.

Mengutip Financial Times, jelang konferensi pers, dolar AS menguat 0,8 persen dibanding mata uang lainnya. Namun, setelah sesi tanya jawab dengan Trump berakhir, nilainya turun 0,45 persen. (Baca juga: Bank Investasi Asing Ramal Rupiah Lebih Kebal Tahun Ini)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...