BI Lihat Peluang Kenaikan Penyaluran Kredit di Kuartal IV

Martha Ruth Thertina
17 Oktober 2016, 14:08
Layanan bank
Arief Kamaludin|KATADATA

Bank Indonesia (BI) melihat peluang peningkatan penyaluran kredit pada kuartal terakhir tahun ini. Faktor pendorongnya adalah kondisi ekonomi yang diprediksi membaik, tren penurunan suku bunga kredit, dan likuiditas yang menanjak. Meski begitu, peningkatan itu kemungkinan tak akan banyak menggenjot penyaluran kredit 2016 secara keseluruhan.

Proyeksi BI tersebut dilandasi oleh hasil survei perbankan terbaru. Dari survei terhadap 41 bank umum dengan pangsa pasar kredit mencapai 80 persen dari total kredit, diperoleh Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru kuartal IV-2016 mencapai 98,7 persen, melesat dari 62,6 persen pada kuartal sebelumnya. Artinya, kalangan perbankan melihat peluang penyaluran kredit membesar jelang akhir tahun nanti. 

Advertisement

(Baca juga: BI Ramal Penyaluran Kredit Baru Membaik Tahun Depan)

Ada sektor yang bakal jadi prioritas untuk dibiayai perbankan. Antara lain perdagangan besar dan eceran, industri pengolahan dan sektor real estat, serta usaha persewaan dan jasa perusahaan. “Relatif sama dengan kuartal sebelumnya,” demikian tertulis dalam hasil survei perbankan yang dirilis Divisi Statistik Sektor Riil BI, Jumat (14/10) pekan lalu. 

Kalangan perbankan menyatakan, peningkatan penyaluran kredit didukung oleh kebijakan penyaluran kredit yang lebih longgar. Kebijakan yang dimaksud yakni pemberian suku bunga kredit yang lebih rendah dan penurunan biaya provisi.

Sementara itu, faktor yang mendorong perbankan memperlonggar kebijakan kreditnya yaitu kondisi ekonomi yang diprediksi membaik. selain itu, kondisi likuiditas yang meningkat dan sektor riil yang membutuhkan dukungan pembiayaan.

Kalangan perbankan memprediksi, rata-rata suku bunga kredit modal kerja pada kuartal IV-2016 bakal turun 13 basis poin menjadi 12,9 persen per tahun. Sedangkan suku bunga kredit investasi turun 5 basis poin menjadi 12,76 persen per tahun. Adapun suku bunga kredit konsumsi diramal turun 10 basis poin menjadi 15,37 persen per tahun.

Penurunan tersebut seiring dengan penurunan bunga dana. Kalangan perbankan memprediksi rata-rata biaya dana yang dikeluarkan perbankan sebesar 6,45 persen atau turun 10 basis poin dibanding kuartal sebelumnya. (Baca juga: BI: Kredit dan Investasi Bakal Meningkat setelah Tax Amnesty)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement