Penyaluran Kredit Melambat, Kredit Bermasalah Menanjak

Desy Setyowati
15 September 2016, 13:03
Bank KATADATA|Arief Kamaludin
Bank KATADATA|Arief Kamaludin

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit per akhir Juli 2016 sebesar 7,74 persen, atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 8,89 persen. Padahal, pertumbuhan kredit perbankan tahun ini ditargetkan sebesar 11-12 persen, itupun sudah lebih rendah dari proyeksi semula sebesar 14 persen.

Meski pertumbuhan kredit melambat, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan tercatat terus merangkak naik. Dalam catatan OJK, rasio kredit bermasalah naik dari 3,05 persen menjadi 3,18 persen pada Juli 2016.

Untungnya, permodalan perbankan masih cukup kuat, sehingga OJK menilainya mampu mengantisipasi potensi risiko kenaikan NPL. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan berada pada level 23,19 persen per Juli lalu.

(Baca: BI Pangkas Target Pertumbuhan Kredit 2017 Menjadi 11 Persen)

“OJK akan terus memantau perkembangan profil risiko lembaga jasa keuangan serta menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan untuk memitigasi kemungkinan peningkatan risiko di sektor jasa keuangan, khususnya risiko kredit. Koordinasi dengan pihak-pihak terkait juga terus diperkuat,” begitu tertulis dalam keterangan pers OJK, Rabu (14/9).

Dari sisi likuiditas perbankan, OJK menilai kondisinya juga masih baik. Meskipun pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) melambat dari 7,7 persen pada Juni 2016 menjadi 5,9 persen pada Juli lalu. Rasio aset likuid terhadap DPK pada Juli sebesar 19,17 persen, lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya 15,97 persen. Alat likuid yang dimiliki oleh perbankan ini diklaim OJK telah memadai untuk membiayai ekspansi kredit.

Ruang untuk ekspansi kredit juga terpantau cukup lebar jika melihat rasio kredit terhadap DPK (Loan to Deposit Ratio/LDR) yang turun dari 91,19 persen pada Juni menjadi 90,18 persen pada Juli 2016.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...