Melawan Virus Corona dari Rumah

Muchamad Nafi
17 Maret 2020, 12:55
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/03/2020). Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah perlu dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nz
Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa (17/03/2020). Presiden Joko Widodo mengatakan perlu bekerja, belajar dan beribadah di rumah untuk menekan penyebaran virus corona atau Covid-19.

Hingga saat ini pemerintah belum memberlakukan karantina wilayah atau lockdown dalam meredam penyebaran virus corona. Namun Presiden Joko Widodo telah dua kali mengimbau masyarakat untuk sementara waktu belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Imbaun tersebut seiring meluasnya pasien yang terjangkit Covid-19 itu di Tanah Air. Hingga hari ini, pemerintah menyatakan 134 orang positif terkena virus corona dan lima di antaranya meninggal.

Virus yang pertama kali merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, pada awal Desember 2019 itu telah menyebar ke 151 negara. Laporan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada Senin kemarin, 16 Maret 2020, menyebutkan total yang terinfeksi 167.511 orang dan 6.606 pasien dari jumlah itu meninggal.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, wabah yang berjangkit serempak di mana-mana dan mencakup wilayah geografi yang luas.

(Baca: WHO Tekankan Pentingnya Tes Semua Pasien Terduga Virus Corona)

Menurut WHO, virus corona sudah bisa menular dari orang ke orang melalui percikan cairan dari hidung atau mulut penderita yang batuk atau buang nafas. Percikan cairan ini bisa mengenai benda-benda di sekitar orang tersebut.

Orang lain yang menyentuh benda itu kemudian menyentuh mata, hidung, atau mulut bisa tertular virus corona pula. Orang juga bisa tertular Covid-19 kalau menghirup percikan cairan dari penderita yang batuk atau buang nafas.

Mengingat vaksin dan obat untuk Covid-19 belum ditemukan, meminimalkan kontak langsung dan menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara utama untuk menghindari penularannya. “Sangat penting berada lebih dari satu meter dari orang yang sedang sakit,” demikian penjelasan WHO di laman resminya.

pandemi covid-19
Pandemi covid-19 (Katadata)

Alasan itu pula yang menjadi salah satu pijakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam membuat sejumlah langkah. Kepala BNPB Doni Monardo -selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19- menyatakan bahwa upaya pemerintah untuk mencegah dan mengendalikan penyebaran virus tidak akan efektif tanpa dukungan masyarakat.

(Baca: Status Darurat Bencana Virus Corona Diperpanjang hingga 29 Mei 2020)

Pemerintah menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengendalikan penularan Covid-19, termasuk dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Juga mengikuti imbauan untuk belajar, bekerja, dan beribadah di rumah.

Isolasi Diri Pemotong Mata Rantai Virus Corona

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan bahwa pemerintah melacak orang-orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien positif Covid-19 untuk mengendalikan penularan. Kendati demikian, tidak semua orang yang pernah berhubungan langsung dengan pasien Covid-19 menjalani isolasi di rumah sakit.

(Baca: Cegah Corona, Tranjakarta, LRT & MRT Beroperasi Terbatas 06.00 - 18.00)

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...