Tol Pandaan–Malang, Kunci Efektif Atasi Kemacetan Mudik dari Surabaya

Muchamad Nafi
19 Mei 2019, 15:28
Petugas melintas di tol Singosari yang belum beroperasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/5/2019). Ruas Tol Pandaan-Malang seksi I-III dari Pandaan-Singosari sepanjang 31 Km itu diharapkan akan memperlancar arus mudik Lebaran 2019 di Jawa Timur.
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas melintas di tol Singosari yang belum beroperasi di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/5/2019). Ruas Tol Pandaan-Malang seksi I-III dari Pandaan-Singosari sepanjang 31 Km itu diharapkan akan memperlancar arus mudik Lebaran 2019 di Jawa Timur.

Mencair sudah kemacetan di sejumlah titik jalur Surabaya menuju ke Kota Malang, Jawa Timur. Pekan lalu, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka lintasan tol Pandaan-Malang. Akses kedua kota itu pun kini bisa ditempuh hanya 1,5 jam, dari biasanya dua sampai tiga jam.

Keberadaan tol Pandaan-Malang telah memotong sejumlah jalur yang menjadi langganan macet akses kedua kota itu. Penumpukan kepadatan kendaraan antara lain di kawasan Taman Dayu, Pandaan, Pasar Lawang, Singosari, Karanglo, hingga masuk Kota Malang, Jawa Timur.

Advertisement

Kawasan-kawasan itu menjadi titik beku kemacetan yang susah mencair apabila datang momen akhir pekan, liburan, atau mudik Lebaran. Bahjan, jarak antara kedua kota tersebut pernah dicapai hingga enam jam lebih.

Seperti layaknya Bogor bagi warga Jakarta, demikian pula kawasan Malang selalu menjadi rutinitas warga Surabaya untuk menghabiskan akhir pekan mereka. Dengan adanya akses tol Surabaya hingga tersambung Malang, masyarakat semakin mudah menjangkaunya.

Tol Pandaan-Malang yang baru diresmikan terbagi dalam lima seksi. Seksi satu sampai tiga telah beroperasi secara resmi gratis selama arus mudik Lebaran. Sedangkan seksi empat dijadwalkan baru beroperasi secara fungsional pada mudik Lebaran 2019, dan seksi lima masih dalam proses penyelesaian dengan target penyelesaian akhir pada November 2019.

(Baca: Sambut Pemudik, Gerbang Tol Cikarang Utama Dipindahkan Mulai 23 Mei)

Tol ini disebut-sebut sebagai salah satu “tol terindah” di Indonesia. Sebab, jalur tersebut dihimpit Gunung Semeru di sisi timur, Gunung Arjuno sisi barat, ditambah Gunung Penanggungan. Ini menjadi salah satu akses yang paling ditunggu masyarakat, khususnya membantu arus mudik 2019 seiring beban kendaraan di jalur utama non-tol antara Surabaya-Malang sudah sangat berat.

Disamping itu, jalur utama non-tol kedua kota itu belum ada rencana pelebaran selama kurun sepuluh tahun terakhir. Saat ini masih menggunakan empat lajur, dua lajur mengarah ke Malang, dua seblinya dua lajur mengarah ke Surabaya.

Akibatnya, ketika memasuki kawasan padat, seperti Pasar Lawang, kemacetan tak bisa dihindarkan. Belum lagi beberapa kawasan yang dilintasi jalur kereta api, seperti di Purwosari dan Singosari, sehingga kata macet menjadi hal yang biasa setiap akhir pekan.

Oleh karena itu, tersambungnya tol dari Surabaya langsung menuju kawasan Karanglo, Malang, menjadi salah satu kunci mengurai kemacetan sepuluh tahun terakhir. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Jalan Tol Pandaan-Malang sudah dinantikan masyarakat sejak lama. Pemanfaatannya diharapkan mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2019.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement