Sempat ke Level Tertinggi, Harga Minyak Indonesia Jatuh ke US$ 62,98

Anggita Rezki Amelia
5 Desember 2018, 20:18
Pengeboran minyak lepas pantai.
KATADATA
Pengeboran minyak lepas pantai.

Harga Minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) periode November 2018 luruh menjadi US$ 62,98 per barel. Angka ini turun 18,7 % dari posisi Oktober sebesar US$ 77,56 per barel yang merupakan level tertinggi harga ICP sejak awal 2018.

Menurut Tim Harga Minyak Indonesia, harga berbagai jenis minyak pada periode ini memang sebagian besar jatuh. ICP Sumatran Light Crude (SLC), misalnya, turun menjadi S$ 62,98 per barel. Nilai ini berkurang US$ 14,16 per barel dari US$ 78,09 pada bulan sebelumnya.

(Baca: Wood Mackenzie Prediksi Harga Minyak Tahun Depan Stabil US$ 65-70).

Sementara itu, harga rata-rata minyak mentah di pasar global pada November pun turun dibandingkan bulan sebelumnya. Dated Brent, sebagai contoh, turun US$ 16,41 per barel dari US$ 81,15 per barel menjadi US$ 64,74. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) (Nymex) menjadi US$ 56,69 per barel dari posisi sebelumnya US$ 70,76.

Begitu juga minyak jenis Basket OPEC turun US$ 13,72 per barel dari US$ 79,39 menjadi US$ 65,67. Adapun minyak Brent (ICE) melemah menjadi US$ 65,95 per barel dari sebelumnya US$ 80,63 per barel. Penurunan harga minyak di pasar global ini yang turut menyeret ICP bulan lalu melemah.

Tim harga minyak Indonesia menjelaskan setidaknya ada dua faktor utama yang membuat harga minyak global turun bulan lalu. Pertama, melemahnya pertumbuhan ekonomi global. Mengacu data laporan International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini diproyeksikan melambat menjadi 3,7 %, turun 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...