Dua Perusahaan Baja Gunakan Fasilitas Investasi Tiga Jam

Ameidyo Daud Nasution
9 Juni 2016, 17:49
besi baja
KATADATA
besi baja

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat baru ada dua investor baja yang menggunakan layanan izin investasi tiga jam sejak dimulai pelaksanaannya pada awal tahun ini. Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal BKPM Lestari Indah menjelaskan dua investor tersebut berasal dari Cina serta gabungan antara investor Singapura dan Australia.

Kedua investor tersebut berencana menanamkan modal US$ 475,9 juta atau setara Rp 6,2 triliun. Sedangkan untuk serapan tenaga kerjanya, dua proyek industri baja ini akan menyedot 3.322 orang. “Yang Singapura dan Australia itu share dua negara,” kata Lestari kepada Katadata di Gedung BKPM, Jakarta, Kamis, 9 Juni 2016.

Dia menyatakan, BKPM ingin menarik investasi baja yang maju secara teknologi dan tidak menghasilkan banyak limbah. Industri yang ramah lingkungan ini sesuai dengan aturan dari Kementerian Perindustrian. Hal tersebut menjelaskan mengapa baru dua investor baja yang masuk ke dalam perizinan tiga jam. (Baca: Kini, Dalam Tiga Jam Investor Dapat Sembilan Fasilitas Perizinan).

Secara total, Kepala BKPM Franky Sibarani menyebutkan hingga 1 Juni kemarin sudah ada 59 perusahaan senilai Rp 137,5 triliun yang menggunakan fasilitas tiga jam untuk berinvestasi. Sementara kontribusi serapan tenaga kerjanya mencapai 44.400 orang. Dalam layanan ini, pemodal asal Cina merupakan investor terbanyak.

Angka ini terhitung sejak proses tiga jam dimulai pada 11 Januari 2016,” kata Franky.

Sementara itu, ekonom dari Indef Enny Sri Hartati mengatakan walaupun langkah BKPM ini positif, dia tetap meminta agar Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di daerah dapat mengimbangi fasilitas tiga jam. Sebab, investor sering mengeluhkan ada standar berbeda antara PTSP daerah dengan fasilitas yang diberikan BKPM. (Baca juga: Cina Mulai Melirik Investasi Sektor Tekstil di Indonesia).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...