Kementerian Energi: Proposal IDD Chevron Tak Masuk Akal

Anggita Rezki Amelia
23 Mei 2016, 21:06
Pekerja Chevron
Arief Kamaludin|KATADATA

Chevron Indonesia Company belum mengantongi persetujuan rencana pengembangan Lapangan Gehem Gendalo di Wilayah Kerja Makassar Strait, Selat Makassar. Padahal proposal plan of development (POD) megaproyek Indonesian Deepwater Development (IDD) tersebut sudah diajukan pada 31 Desember tahun lalu.

Direktur Pembinaan Hulu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Djoko Siswanto mengatakan perusahaan asal Amerika Serikat itu tidak serius mengajukan POD. “Mereka mengajukan akhir tahun. Mana ada orang di kantor,” kata Djoko akhir pekan lalu. “Sekarang sudah kami kembalikan. Dia submit lagi dengan masukkkan investment credit yang tidak masuk akal.”

Dalam revisi pengembangan yang diajukan Chevron beberapa waktu lalu, perusahaan migas tersebut meminta investment credit hingga 240 persen. Investment credit merupakan hak untuk meminta ganti rugi kepada pemerintah dengan persentase tertentu atas nilai investasi yang berhubungan langsung dengan pembangunan fasilitas produksi suatu proyek. (Baca: Chevron Dikabarkan Batalkan Proyek Laut Dalam (IDD).

Menurut Djoko, investment credit seharusnya tidak lebih dari 100 persen, meskipun IDD merupakan proyek laut dalam yang memiliki risiko lebih besar dibandingkan dengan proyek di lepas pantai lain atau di darat. Apalagi, bila yang dijadikan acuan adalah penilaian Asosiasi Pelaku Industri Hulu Migas (IPA) yang mengusulkan investment credit hanya 50 persen. 

Di sisi lain, investment credit yang terlalu besar akan membuat dana investasi Chevron membengkak. Jika investment credit di bawah 100 persen, biaya yang dikeluarkan perusahaan itu tidak akan mencapai US$ 9 miliar. Lantaran masalah ini, Chevron tak kunjung mengantongi izin POD. (Baca: SKK Migas Nilai Proyek IDD Ekonomis Jika Minyak di Atas US$ 50).

Menurut Djoko, proyek tersebut sebetulnya bukan tidak ekonomis. Hanya saja akibat durasi kontrak yang tinggal sebentar membuat Chevron sulit untuk mengembangkan proyek, sebab hasil produksi dari proyek IDD tidak serta merta bisa diambil dulu seluruhnya oleh Chevron. “Intinya, kalau diperpanjang masih fleksibel,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...