Perancis Berminat Garap Proyek Kereta Api
Maraknya proyek infrastruktur yang sedang digarap pemerintah tidak dilewatkan oleh Prancis. Otoritas negara tersebut telah menyampaikan minatnya dalam mengembangkan infrastruktur terutama di bidang perkeretaapian. Hal tersebut dikatakan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil usai bertemu dengan delegasi Prancis yang dipimpin Wakil Menteri Luar Negeri Bidang Perdagangan dan Ekonomi Matthias Fekl.
Sofyan mengatakan pemerintah akan banyak membangun jalur baru kereta api dan sistem perkeretaapian mulai dari Jawa, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua. “Mereka juga punya skill di bidang itu, jadi silahkan datang ke Indonesia,” kata Sofyan di kantornya, Jakarta, Kamis, 7 April 2016. (Baca juga: Pemerintah Permudah Kredit Ekspor Gerbong PT Inka).
Salah satu perusahaan Prancis yang bertemu dengan Sofyan adalah Thales Group. Perusahaan ini tercatat pernah menggarap sistem persinyalan kereta api bawah tanah di London. Apabila investor Prancis tertarik masuk maka secara otomatis akan membuat harga yang lebih kompetitif dalam bisnis perkeretaapian nasional.
Nantinya, pemerintah tinggal membandingkan penawaran paling menarik dari para investor yang hendak masuk. Dari sisi pendanan, ada dua indikator yang dijadikan pertimbangan yaitu pembiayaan yang baik dan berkualitas. (Baca pula: Indonesia Lawan Malaysia dan Amerika Berebut Investasi Cina).
Selain itu Sofyan mengatakan Prancis juga berminat menggarap proyek-proyek di kawasan wisata. Hal ini pernah disampaikan oleh delegasi negara itu setelah bertemu Menteri Pariwisata Arief Yahya tentang kemungkinan untuk mengerjakan prasarana penunjang kawasan pelancongan. “Mengingat Prancis memiliki banyak tempat wisata berkelas dunia,” katanya.
Sementara itu, Matthias Fekl menjelaskan saat ini sudah ada 160 perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia dan menciptakan lapangan kerja bagi 40 ribu orang. Selain di dua sektor tadi, Prancis siap berinvestasi di bidang energi terbarukan. Hal ini seirama dengan semangat kerja sama Prancis-Indonesia yang akan berlangsung jangka panjang.
Dari data Badan Koordinasi Penanaman Modal terlihat bahwa realisasi investasi Prancis pada tahun lalu sebesar US$ 131,6 juta. Angka ini menurun dari 2014 di mana Prancis menanamkan modal hingga US$ 200 juta. Namun dari sisi jumlah proyek, investasi Prancis meningkat dari 115 proyek pada 2014 menjadi 197 proyek pada tahun lalu. (Lihat juga: KCIC Resmi Dapat Izin Usaha Kereta Cepat Jakarta-Bandung).