Cina Melemah, Industri Manufaktur Indonesia Berpeluang Meningkat

Muchamad Nafi
20 Januari 2016, 14:33
Manufaktur
Donang Wahyu|KATADATA
Manufaktur KATADATA | Donang Wahyu

KATADATA - Pertumbuhan ekonomi Cina tahun lalu jatuh menjadi 6,9 persen, lebih rendah dari 2014 yang mencapai 7,3 persen. Sebagian ekonom malah menilai kondisi tersebut dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menggenjot sejumlah sektor sehingga membantu gerak ekonomi dalam negeri.

Ekonom Samuel Aset Managemen Lana Soelistianingsih mengatakan peluang tersebut muncul dari menurunnya optimisme pemerintah Cina, walau seiring dengan hal itu mesti diwaspadai. Tahun ini, otoritas negara tersebut memangkas perkiraan laju ekonominya, hanya tumbuh 6,5 persen, lebih rendah dari perkiraan awal tujuh persen. (Baca juga: Investasi Melonjak, Industri Makanan Jadi Penggerak Manufaktur). 

Advertisement

Dampaknya, kegiatan manufaktur menurun dari 51 persen menjadi 48 persen. Sementara sektor jasa tumbuh dari 48 persen ke 51 persen. Kesempatan ini, kata Lana, bisa dimanfaatkan oleh Indonesia dengan merebut pabrik atau industri yang mau merelokasi investasinya. Misalnya, Badan Koordinasi Penanaman Fiskal (BKPM) harus aktif mengajak investor asing masuk.

“Manufaktur di sana mulai turun karena upah pekerjanya naik. Nah, ini bisa ditangkap oleh Indonesia kalau mereka mau relokasi pabriknya. Tentu dengan kebijakan perbaikan iklim investasi,” kata Lana kepada Katadata, Rabu, 20 Januari 2016.

Sebagaimana diketahui, Biro Statistik Nasional Cina melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal keempat 2015 sebesar 6,8 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 6,9 persen. Namun, bila realisasi dihitung sepanjang tahun lalu, ekonomi Cina tumbuh 6,9 persen. Pencapaian ini merupakan yang terendah selama seperempat abad terakhir. (Baca pula: Proses Impor Mesin dan Peralatan Pabrik Akan Dipermudah).

Lana menyatakan untuk merebut momentum dari pelemahan Cina, pemerintah harus menjalankan sejumlah kebijakan. Misalnya, merealisasikan paket kebijakan ekonomi berupa pengurangan pajak seperti tax allowance dan tax holiday. Dua strategi perpajakan ini bakal menarik investor Cina. Apalagi, penduduk Indonesia besar dan mayoritas usia produktif.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement