Dana Ketahanan Energi Disimpan di Rekening BLU Sawit

Muchamad Nafi
29 Desember 2015, 20:07
Kementerian Keuangan
Arief Kamaludin|KATADATA
Kementerian Keuangan KATADATA|Arief Kamaludin

KATADATA - Untuk sementara, pemerintah akan menyimpan dana ketahanan energi di Badan Layanan Umum (BLU) Sawit. Penempatan dana tersebut berlangsung sampai terbentuknya BLU khusus yang mengurus dana ketahanan energi pada bulan depan.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil mengatakan pembuatan rekening di BLU Sawit agar perbankan dapat langsung mengelola dana tersebut. “Sambil menunggu BLU dibentuk yang barangkali memakan waktu satu bulan,” kata Sofyan saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015.

Terkait landasan hukum dana ini, Sofyan mengatakan telah berkomunikasi dengan Sudirman Said. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyatakan keberadaan BLU dana ketahanan energi dilindungi oleh undang-undang. “Yang penting kita segera buat BLU-nya,” ujar Sofyan. (Lihat: Pertamina: Dana Ketahanan Energi Bukan Pungutan).

Dia yakin penggunaan dana ini dapat dipertanggungjawabkan dan bertujuan sangat penting. Salah satu fungsinya adalah pengembangan energi terbarukan dan sebagai bantalan ketika harga minyak cukup fluktuatif. Namun porsi pemanfaatan antara dana bantalan dan pengembangan energi terbarukan belum diputuskan.

Rencana pemerintah untuk memungut dana ketahanan energi dari setiap liter bahan bakar minyak yang dibeli masyarakat ini sempat dikritik Dewan Perwakilan Rakyat. Mereka meminta pemerintah menunda rencana tersebut yang akan berlaku mulai awal tahun depan karena dasar peraturannya belum jelas.

“Kami (DPR RI) minta pemerintah mengkaji ulang dan baru diterapkan begitu payung hukum sudah ada,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha saat dihubungi Katadata. (Baca: Pungutan Dana Ketahanan Energi Bisa Dianggap Ilegal).

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution, Desy Setyowati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...