Dua Smelter Beroperasi 2016, Bagaimana dengan Freeport?

Muchamad Nafi
7 Desember 2015, 19:49
freeport 1.jpg
Dok Freeport

KATADATA - Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat dua pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter sedang dalam proses pembangunan. Dua smelter senilai Rp 6,4 triliun itu akan beroperasi pada 2016. Kedua fasilitas milik PT Huadi Nickel Alloy Indonesia dengan investasi Rp 1,7 triliun dan PT Titam Mineral Utama senilai Rp 4,7 triliun tersebut berada di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.

“Hal ini menandakan kelayakan investasi smelter logam nikel, kata Kepala BKPM Franky Sibarani dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 7 Desember 2015. Pembanguan pabrik pengolahan ini merupakan kewajiban bagi perusahaan bila ingin memperoleh izin ekspor mineral. Hal itu sesuai dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu bara.

Menurutnya, pada tahap pertama smelter nikel milik Titan Mineral akan berkapasitas produksi 12 ribu ton per tahun. Adapun kapasitas produksi pabrik Huadi Nickle sebesar 100 ribu ton per tahun. “Huadi, kami targetkan Februari sudah memulai produksi dan ekspor,” kata Franky. (Baca: Investor Cina Siap Bangun Smelter di Papua).

Diprediksi, beroperasinya kedua smelter itu akan menyerap sekitar 1.900 tenaga kerja. Baik Huadi maupun Titam berkomitmen menggunakan mayoritas tenaga kerja lokal. Hal ini ditunjukan dengan dikirimnya 20 calon pekerja Huadi ke Cina. Ke depan, perusahaan itu akan menggunakan 80 persen tenaga kerja lokal. Sedangkan Titam telah mengirim 40 tenaga kerja ke Balai Latihan Kerja Industri di Makassar.

BKPM mencatat, untuk wilayah Sulawesi Selatan, investasi smelter yang sedang dibangun senilai US$ 12,6 juta untuk Penanaman Modal Asing. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai Rp 10,3 miliar. Adapun realisasi investasi smelter pada periode Januari hingga September 2015 mencapai Rp 12,1 triliun dengan 170 proyek smelter. (Baca juga: Pelindo III Siapkan Lahan 100 Hektare untuk Smelter Freeport).

Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan 10 smelter akan terbangun pada tahun ini. Misalnya, yang dibangun oleh PT Asia Mining Minerals, PT Mapan, dan PT Pernik. Hal tersebut dikatakan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara saat itu R Sukhyar.

Lalu, ada pula PT Sambas Mineral Mining yang akan memproduksi ferronikel 12 ribu ton per tahun dengan investasi US$ 10 juta dan PT Macika Mineral Industri berkapasitas 53.680 ton ferronikel per tahun senilai US$ 61 juta. Kemudian PT Karya Tama Konawe Utara yang menghasilkan 50 ribu ton nikel pig iron dengan investasi US$ 45 juta dan PT Bintang Delapan yang memproduksi 300 ribu ton nikel pig iron senilai US$ 53 juta.

Halaman:
Reporter: Muchamad Nafi, Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...