Mantan Komisioner KPK Sebut Nurhadi Pintu Bongkar Mafia Peradilan

Muchamad Nafi
5 Juni 2020, 19:42
Mantan Komisioner KPK Sebut Nurhadi Pintu Bongkar Mafia Peradilan
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Komisioner KPK 2011-2015 Bambang Widjojanto

Pelarian Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi bisa jadi berakhir setelah Komisi Pemberantasan Korupsi menangkapnya pada Senin lalu. Namun kasusnya yang membetot perhatian publik ini akan berjalan panjang. Sejumlah pihak menengarai bahwa Nurhadi bisa menjadi pembuka kotak pandora perkara yang lebih besar.

Komisioner KPK 2011-2015 Bambang Widjojanto, misalnya, mengatakan Nurhadi merupakan pintu masuk untuk membongkar mafia peradilan di Indonesia. Selama ini, pembicaraan mafia peradilan biasanya berpusat pada hakim.

Advertisement

“Dalam kasus Nurhadi, sebagai Sekjen MA, adalah pintu masuk seluruh kekuasaan bertemu dan mencari keadilan. Semua orang datang ke dia. Kasus apapun harganya jadi mahal,” kata Bambang dalam diskusi virtual “Akhir Pelarian Nurhadi: Apa yang Harus KPK Lakukan?” di laman Facebook Indonesia Corruption Watch (ICW), Jumat (5/6).

Seperti diketahui, Nurhadi ditangkap bersama menantunya, Rezky Herbiyono, di sebuah rumah di Jalan Simprug Golf 17 No 1, Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada 1 Juni 2020. Nurhadi dan Rezky masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 14 Februari 2020.

(Baca: Buronan sejak Februari, Eks Sekretaris MA Nurhadi Ditangkap KPK)

Pintu masuk untuk membongkar mafia peradilan, menurut Bambang, juga tampak dari keikutsertaan keluarga Nurhadi dalam perkara korupsi ini, yaitu keterlibatan istrinya, Tin Zuraida, dan Rezky Herbiyono. Tin Zuraida bahkan pernah tercatat sebagai Staf Ahli bidang Politik dan Hukum Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Bagi Bambang, hal ini menunjukkan korupsi keluarga. “Kejahatan dilakukan suami, istri, anak dan menantu, suatu kejahatan sempurna,” ujarnya. Apalagi, Bambang melanjutkan, profil keuangan Tin sepanjang 2004 - 2009 tidak sesuai dengan penghasilannya karena ada uang keluar masuk sebanyak Rp1 miliar per bulan. “Dan pada 2010 - 2011 transaksi-transaksinya meningkat lagi.”

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement