Jelajah Jalan Raya Pos: Sisa Kenangan Tugu dan Benteng Portugis

Muhammad Zaenuddin
19 Agustus 2021, 09:35
Jelajah Jalan Raya Pos: Sisa Kenangan Tugu dan Benteng Portugis
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Situs sejarah diduga bekas benteng peninggalan Belanda di sebuah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Desa Kilensari, Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, Senin, (16/8/2021).

Tugu berawarna putih setinggi tiga meter itu tersembunyi di belakang rumah warga Panarukan. Sekelilingnya area persawahan nan hijau. Warga setempat mengenalnya sebagai Tugu Portugis. Berbentuk seperti pensil tulis, tugu tersebut dipercaya sebagai salah satu peninggalan Portugis di Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur.

Memang sulit untuk menemukannya kalau tidak didampingi oleh penduduk setempat. Dengan modal informasi dari jejaring sosial dan Google Maps, Selasa kemarin, 17 Agustus 2021, tim Jelajah Jalan Raya Pos akhirnya menemukan lokasi tugu tersebut. Letaknya di sisi timur Sungai Sampeyan, Dusun Peleyan Barat, Desa Peleyan, Panarukan. Kir-kira dua kilometer dari monumen 1.000 KM Anyer - Panarukan.

Advertisement

Jelajah Jalan Raya Pos merupakan ekspedisi Katadata untuk napak tilas Jalur Daendels. Dibangun dalam waktu singkat sekitar tiga tahun yang selesai pada 1811, jalur tersebut menghubungkan bagian barat dan timur Pulau Jawa, dari Anyer hingga Panarukan. De Grote Postweg ini mempersingkat mobilitas barang dan pergerakan manusia pada waktu itu. Juga memuluskan laju militer Belanda.

Situs Tugu Portugis
Situs Tugu Portugis (Muhammad Zaenuddin|Katadata) 

Purwanto, warga Desa Peleyan, menyatakan, hingga saat ini masih banyak orang berdatangan walau tak menentu. Keberadaan tugu ini sudah sejak zaman dahulu. “Orang tua saya dulu memberi tahu, tugu ini dibuat orang Portugis,” kata laki-laki paruh bayah ini di sebuah pondok babmbu tak jauh dari lokasi tugu.

Kondisi tugu itu sekarang memprihatinkan. Bopeng di mana-mana. Warna putihnya lusuh, dan dikepung ilalang di pinggirnya. Di bagian yang bopeng terelihat batu bata yang tersusun berukuran tebal dan besar. Tidak ada informasi yang tertulis di tugu ini.

Dilansir pada Tempo.co, menurut Sejarawan Universitas Negeri Jember, Edy Burhan Arifin, tugu itu satu-satunya peninggalan Portugis yang tersisa di Panarukan. Portugis datang dan mendirikan bandar dagang di sisi timur Sungai Sampeyan pada abad ke-16.

Sungai Sampeyan adalah sungai terbesar di Situbondo yang bermuara langsung ke laut Panarukan. “Dulu Sungai Sampeyan lebih dalam, sehingga kapal-kapal besar bisa masuk,” katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement