Jalan Terjalan Menuju Kampung Adat Suku Moi Sorong Papua

Muhammad Zaenuddin
23 September 2021, 10:40
Susana Distrik Segun, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Susana Distrik Segun, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Alunan musik rege mix hip-hop khas daerah timur menemani perjalanan dari Kota Sorong menuju Distrik Segun, Papua Barat. Minggu kemarin, 19 September 2021, rombongan dari berbagai elemen itu berangkat pukul 09:00 WIT menggunakan dua mobil off road.

Kafilah ini terdiri dari perwakilan lembaga swadaya masyarakat, pemuda setempat, beberapa wartawan nasional maupun lokal. Tujuan utamanya untuk menijau distrik-distrik di ujung Kabupaten Sorong yang ternacam hutan adatnya dari perusahaan sawit dan tindakan pembalakan hutan yang kerap terjadi.

Beberapa waktu lalu, Bupati Teluk Bintuni mencabut dua izin lokasi perkebunan kelapa sawit milik PT Bintuni Sawit Makmur dan PT HCW Papua Plantation. Sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Fakfak mencabut masing-masing satu izin yakni PT Menara Wasior dan PT Rimbun Sawit Papua.

Adapun di Kabupaten Sorong Selatan ada empat perusahaan yang izinnya ditarik, yakni PT Internusa Jaya Sejahtera, PT Anugerah Sakti Internusa, PT Persada Utama Agromulia, dan PT Varia Mitra Andalan. Bupati Kabupaten Sorong juga mencabut empat izin lokasi perusahaan milik PT Inti Kebun Lestari, PT Cipta Papua Plantation, PT Papua Lestari Abadi, dan PT Sorong Agro Sawitindo.

Namun, kebijakan pemerintah daerah ini mendapat perlawanan dari perusahaan, terutama di Kabupaten Sorong. Mereka yang menggugat ke pengadilan yakni Inti Kebun Lestari, Papua Lestari Abadi, dan Sorong Agro Sawitindo.

Perjalanan Menuju Distrik Segun
Perjalanan Menuju Distrik Segun (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Kembali ke perjalanan Ahad kemarin, semula lancar tak ada halangan di lintasan kota minyak ini. Setelah melewati eskavator yang diparkir memalang, mobil mulai bergoyang seiring jalan yang hancur akibat derasnya curah hujan. Banyakanya truk-truk bermuatan sawit, kayu, dan hasil hutan lainnya yang melintas memicu sarana infrastruktur ini berantakan.

Sambil tertawa dan menghempas asap rokok, Pilemon Magablo, salah satu pemuda Suku Moi yang memberi petunjuk jalan menuju Segun itu berkata, “Ah, ini jalan biasa, tak parah toh.” Seolah, jalan rusak dipenuhi lumpur dengan jejak bekas lintasan ban truk-truk besar bukan masalah besar.

Perjalanan Menuju Distrik Segun
Perjalanan Menuju Distrik Segun (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Jalan rusak seperti ini memang menjadi makanan sehari-hari masyarakat daerah di Papua Barat, terutama di wilayah Kabupaten Sorong. Mungkin hanya butuh waktu satu ada dua jam saja menuju pangkalan perahu di Modan jika jalan-jalan sudah diaspal. Modan adalah desa terakhir jalan akses menuju Kampung Adat Segun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...