Aksi 25 Pendekar Menghalau Pandemi

Sorta Tobing
24 Maret 2023, 16:18
Aksi 25 Pendekar Menghalau Pandemi
Ilustrator: Lambok Hutabarat | Katadata
Katadata 25

Pandemi itu bermula dari Wuhan, Cina, lalu menyebar ke seluruh dunia. Lebih dari 650 juta manusia terinfeksi Covid-19. Korban tewas mencapai 6,8 juta jiwa hingga awal Maret 2023. Miliaran orang terkena dampaknya hingga sekarang.

Indonesia sempat tak siap menghadapinya. Di awal 2020, pemerintah masih menganggap negara ini ‘kebal’ dengan virus corona tersebut. Bahkan seorang menteri menyebut orang yang terinfeksi akan sembuh sendiri.

Advertisement

Pemerintah ketika itu seolah tidak mau mengambil risiko untuk mengorbankan ekonomi. Lambannya respons, di tengah lonjakan kasus yang terjadi di dunia, membuat publik melabeli pemerintah anti-sains. 

Lalu, muncullah kasus pertama, dibarengi yang kedua dan ketiga, pada 2 Maret 2020. Ini menjadi titik balik kebijakan pemerintah. Bertepatan pula pada 11 Maret di tahun yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan status pandemi untuk dunia.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 terbentuk dan bekerja hingga Juli 2020. Tim ini berkembang menjadi Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pemerintah menilai penanganan virus corona perlu dibarengi pemulihan ekonomi. Sampai sekarang tim ini masih bekerja dan status pandemi belum berubah.

Lonjakan kasus muncul berkali-kali. Gelombang pertama terjadi setelah Jokowi mengumumkan dua kasus pertama. Kasus harian tertinggi mencapai 14.528 orang. 

Kemudian, gelombang kedua pada pertengahan 2021. Penyebabnya, varian delta yang menginfeksi jutaan warga dunia. Kasus Covid-19 di Indonesia ketika itu tembus 56 ribu per hari.  

Gelombang ketiga datang lagi pada awal 2022. Kali ini varian omicron. Rekor tertinggi kasusnya mencapai lebih 63 ribu orang per hari. 

Di tengah gelombang tersebut, pemerintah berkali-kali mengubah istilah dalam penanganan virus corona. Dimulai dari pembatasan sosial berskala besar alias PSBB pada 17 April 2020. Lalu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada awal 2021.

Saat PPKM, pemerintah berkali-kali memperpanjangnya. Awal Februari, istilahnya adalah PPKM Mikro. Namun karena varian delta muncul, Jokowi memutuskan PPKM Darurat pada Juli 2021. 

Muncul lagi istilah baru, yaitu PPKM dengan level 1 sampai 4. Kebijakan itu berlaku hingga tahun lalu. Pada 30 Desember 2022, Jokowi secara resmi mencabut status PPKM di seluruh Indonesia. Untuk status pandemi, keputusannya ada di tangan WHO.

Para Tokoh Katadata25

Tiga tahun kita menghadapi new normal. Rasanya sekarang kita sudah menuju normal, seperti sebelum pandemi. Masker tak lagi wajib dipakai ketika keluar rumah. Kasus harian berkurang signifikan, apalagi jumlah korban meninggal. Cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 75% untuk dosis kedua.

Semua tentu berharap pandemi tidak terjadi lagi. Namun prediksi para ahli dan epidemiolog menyebut ini bukan yang terakhir. Para ilmuwan telah memperingatkan ancaman zoonosis, penyakit menular yang berpindah dari hewan ke manusia, semakin meningkat. Aktivitas manusia plus perubahan iklim berkontribusi besar terhadap tingginya risiko tersebut.

Serbuan Vaksinasi Santri
Serbuan Vaksinasi Santri (ANTARA FOTO/Aji Styawan/rwa.)

Lantas, apa langkah selanjutnya? Dalam edisi khusus ini, Katadata.co.id menampilkan potret para tokoh yang berpengaruh besar dalam membantu kita melewati pandemi. Ini bukan sekadar apresiasi, tapi juga untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi. Agar kita tidak lupa ketika pagebluk kembali.

Halaman:

Dalam rangka mengapresiasi para tokoh yang berkontribusi besar dalam penanganan pandemi Covid-19, Katadata menyajikan edisi khusus Katadata25. Sebanyak 25 tokoh atau lembaga kami sajikan dalam beragam konten informatif. Simak rangkaian lengkapnya di sini.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement