Lembaga Penyiaran Prioritas Utama Distributor Alat Migrasi TV Digital

Fahmi Ahmad Burhan
30 Juni 2021, 20:15
Petugas membersihkan TV di Elektronik City, SCBD, Jakarta, Selasa (3/11/2020). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan migrasi penyiaran TV analog ke TV digital atau dikenal juga dengan istilah "analog
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/hp.
Petugas membersihkan TV di Elektronik City, SCBD, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menyediakan set top box, sebuah alat untuk migrasi ke TV digital, kepada masyarakat miskin pada pertengahan Juli 2021. Penyaluran alat tersebut diutamakan oleh pemenang slot multipleksing, seperti grup media besar PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC), PT Surya Citra Media atau SCTV, hingga PT Transmedia Corpora.

Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan, sampai saat ini, Kementerian masih membahas skema dan mekanisme distribusi set top box itu. Kementerian juga mengajak perwakilan lembaga penyiaran swasta (LPS) penyelenggara multipleksing untuk membahas skema distribusi set top box.

Set top box merupakan alat untuk migrasi ke TV digital, alias analog switch off (ASO). Set top box diberikan kepada warga miskin yang belum memiliki TV digital karena TV analog yang ada sekarang tak bisa menangkap siaran digital.

Menurut Dedy, penyaluran set top box yang diutamakan oleh penyelenggara multipleksing sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar. “Dalam aturan itu disebutkan bahwa pengadaan set top box diutamakan dari penyelenggara multipleksing,” kata Dedy kepada Katadata.co.id, Rabu (30/6). Kriteria dan skema pendistribusiannya akan diatur oleh Menteri Kominfo.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo mengumumkan sejumlah lembaga penyiaran swasta terpilih mendapatkan slot penyelenggaraan multipleksing untuk TV digital. LPS dari MNC, RCTI misalnya, menjadi penyelenggara multipleksing di provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Gorontalo hingga Bengkulu. 

Kemudian SCTV mengisi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan lainnya.  Lalu Trans TV dan Trans 7 mengisi multipleksing di Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Maluku Utara, hingga Papua.

Grup media lain yang mengisi slot yakni tvOne di Maluku dan Riau serta ANTV di Sumatera Barat. Kemudian, Metro TV di Lampung dan Bali.

Pemerintah sendiri menyiapkan gelaran ASO tahap pertama paling lambat 17 Agustus 2021. “Migrasi TV digital tahap satu dimulai Agustus, set top box (bersubsidi) dibagikan sekitar pertengahan Juli,” kata Direktur Penyiaran, Direktorat Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Kementerian Kominfo Geryantika Kurnia, pekan lalu (23/6).

Daerah yang akan memulai migrasi ke TV digital tahap pertama dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:

5 Daerah Tahap Pertama Migrasi ke TV Digital
5 Daerah Tahap Pertama Migrasi ke TV Digital (Katadata)

Kementerian Kominfo berencana menyediakan 6,7 juta set top box bagi masyarakat kurang mampu. Jumlah ini mengacu pada data keluarga kurang mampu dari Badan Pusat Statistik. Harga satu alat dikalkulasikan Rp 100 ribu, sehingga Kominfo menyiapkan Rp 670 miliar. 

Set top box yang digunakan yakni DVB-T2. Ini karena teknologi penyiaran yang digunakan di Indonesia yaitu digital video broadcasting terrestrial (DVB-T2) generasi kedua. Saat ini ada beberapa jenis set top box, seperti DVB-T2, DVB-C, DVB-S, dan DVB-IPTV. Perbedaannya, DVB-T2 menggunakan antena, DVB-C terkoneksi melalui kabel, DVB-S satelit, dan DVB-IPTV protokol internet.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...