Melvin Sumapung Membangun Justika setelah Trauma Birokrasi

Reza Pahlevi
18 November 2022, 11:28
Melvin Sumapung Membangun Justika setelah Trauma Birokrasi
Youtube

Pengalaman Melvin Sumapung di sebuah badan usaha milik negara mengantarnya dalam membangun Justika, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang legal. Lewat Justika, klien dapat berkonsultasi hukum secara online lewat pesan langsung.

Semula, Melvin mengawali kariernya di korporat swasta. Selang dua tahun, dia pindah ke BUMN PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II. Kepindahannya saat itu bertepatan dengan rencana besar-besaran tol laut Presiden Joko Widodo.

Pengalamannya di Pelindo ini juga yang “menginspirasi”-nya memulai Justika. Melvin bercerita statusnya saat itu di Pelindo adalah tim yang dibawa dari luar. Ini membuat pengambilan keputusan sulit karena perlu melewati birokrasi terlebih dahulu.

Saat itu, satu keputusan bisa membutuhkan enam sampai delapan bulan untuk diwujudkan, menyesuaikan birokrasi pengadaan. “Sederhananya kita enggak mengerti rule of law,” kata Melvin Sumapung.

Kasus korupsi Richard Joost Lino pada 2015 meyakinkan Melvin betapa pentingnya pemahaman hukum untuk banyak orang. Richard Joost Lino ketika itu menjabat Direktur Utama Pelindo II dan dihukum empat tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta akibat korupsi proyek pengadaan crane.

Melvin pun menyebut apa yang dia alami sebagai “trauma birokrasi”. Trauma inilah yang membuatnya membangun Justika bersama Muhammad Husein dan founder Hukumonline.com Fikri Assegaf pada 2016.

“Justika itu secara sederhana adalah Halodoc buat lawyers,” kata Melvin dalam Impacttalk Vodcast, beberapa waktu lalu. [Perbincangan lengkap program Impacttalk tersebut bisa dililhat pada link berikut ini]

Bukan Berlatar Pendidikan Hukum

Meski bergerak di startup bidang hukum, Melvin bukan jebolan pendidikan hukum. Mengutip akun LinkedIn-nya, Melvin merupakan lulusan teknik industri Institut Teknologi Bandung pada 2012.

Hanya Fikri Assegaf yang memiliki pengalaman di bidang hukum dalam jajaran cofounders Justika. Tidak hanya membangun Hukumonline.com, Fikri juga mendirikan salah satu firma hukum terbesar Indonesia yaitu Assegaf Hamzah & Partners.

Melvin bercerita dirinya diuntungkan dengan status Justika yang ber-partner strategis dengan Hukumonline.com. Di awal, Melvin berhubungan dengan banyak orang yang pernah menanyakan masalah hukum di situs tersebut.

Saat itu, Hukumonline.com memang sudah punya produk serupa. Yang berbeda adalah sistemnya, yang bukan konsultasi pesan langsung (chat) tetapi melempar pertanyaan umum. Sumber daya ini yang digunakan Melvin untuk memahami kebutuhan jasa legal klien.

“Dua bulan awal, kerjaan gue cuma nelponin semua orang yang pernah mencoba mencari solusi masalah hukumnya di Hukumonline.com,” ujar Melvin.

Halaman:
Reporter: Reza Pahlevi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...