Kuasai Transaksi, OJK: Investor Retail Ciptakan Stabilitas Pasar Modal

Muchamad Nafi
14 Desember 2020, 15:53
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi pertama pada Rabu (5/8/2020) dengan penguatan tipis, setelah sejak pagi bergerak flip-flop alias be
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (5/8/2020).

Di tengah pandemi corona, jumlah investor atau single investor identification (SID) baru sepanjang tahun ini justru naik. Bahkan, penambahan hingga akhir pekan kemarin merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah pasar modal. Mereka pun menguasai transkasi bursa efek. Dampaknya, turut membantu stabilitas pasar.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen menyebutkan bahwa investor retail berandil menciptakan pasar modal domestik tak bergejolak dengan hebat. “Stabilitas dan kekuatan pasar modal Indonesia hanya bisa terwujud jika investor domestik, terutama ritel, bangkit,” kata Hoesen dalam acara Pengembangan Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Senin (14/12).

Advertisement

Lembaganya menyebutkan, penambahan SID baru pada 2020 naik 48,82 persen atau 1.212.930 SID menjadi 3.697.284 investor per 10 Desember 2020. Mereka ada di saham, obligasi, reksa dana, dan instrumen investasi pasar modal lainnya. Dari jumlah itu, SID baru saham 488.088 investor, naik 93,4 persen dari posisi 2019. Saat ini total investor saham sebanyak 1.592.698 SID, atau 44,19 persen dari investor di pasar modal.

Rupanya, dari Rp 3.491 triliun jumlah kepemilikan saham yang tercatat di Bursa Eefek Indonesia, 50,44 persen merupakan milik investor ritel domestik. Sedangkan 49,56 persen sisanya dimiliki oleh investor asing.

Investor ritel domestik juga mendominasi rata-rata nilai transaksi harian bursa. Data secara tahunan atau year to date, dari Januari hingga November 2020, sejumlah Rp 8,42 triliun, sebanyak 45,9 persen di antaranya oleh aktivitas investor ritel. Nilai ini juga tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia.

Begitu pula dengan frekuensi transaksi di BEI. Secara tahunan, rentang rata-rata transaksi di 2020 meningkat 31,98 persen menjadi 619 ribu kali transaksi dari 469 ribu jual-beli di 2019. Ini juga menjadi capaian tertinggi sepanjang sejarah bursa efek Indononesia.

Dari sisi bulanan, frekuensi transaksi tertinggi terjadi pada November 2020 dengan kenaikan 44 persen menjadi 984 ribu transaksi dari 681 ribu transaksi pada bulan sebelumnya. Dari 20 besar frekuensi transaksi tertinggi di BEI, seluruhnya terjadi di 2020. Ini merupakan capaian rekor lain sejak era automasi sistem perdagangan saham BEI, Jakarta Automated Trading System (JATS) pada 22 Mei 1995.

Sementara itu, aktivitas investor ritel domestik, dari sisi harian dan bulanan, juga tertinggi sepanjang sejarah pasar modal. Rata-rata investor aktif per hari di 2020 meningkat 56 persen menjadi 85.079 dari 54.530 di tahun 2019. Sedangkan rata-rata investor aktif per bulan di sepanjang tahun ini meningkat 45 persen menjadi 270.975 SID dari 186.102 pada 2019.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement