Sri Mulyani: Pandemi Kita Atasi dan Ekonomi Pulih Cepat Berkelanjutan

Muchamad Nafi
17 Mei 2023, 10:34
Sri Mulyani: Pandemi Kita Atasi dan Ekonomi Pulih Cepat Berkelanjutan
Katadata | Muhammad Zaenudin
Menteri Kuangan Sri Mulyani saat wawacnara khusus dengan tim Katadata

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Indonesia berhasil lepas dari pandemi Covid-19 dengan baik. Hal itu dilihat dari sejumlah indikator, mulai dari penanganan kesehatan hingga ekonomi. Di tingkat global, Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah mencabut status kedaruratan Covid-19 pada 5 Mei lalu.

Berbagai kebijakan pemerintah telah membawa Indonesia pulih relatif cepat dibandingkan sejumlah negara lain. “Pandemi kita atasi, kematian relatif kecil, kesiapan juga kita bangun, dan ekonomi pulih secara cepat dan sustainable,” kata Sri Mulyani dalam wawancara khusus dengan Katadata di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (12/5).

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, kebijakan “gas-rem” yang diputuskan Presiden Joko Widodo merupakan langkah jitu dalam menangani pandemi. Dan hasil strategi ini pun dinilai sejumlah negara, termasuk WHO, sebagai langkah yang sukses mengelola dampak buruk pagebluk Covid-19.

“Presiden Jokowi melaksanakan gas-rem, dari PSBB sampai PPKM secara regional, nasional, provinsi, pulau, sampai kelurahan. Itu suatu khas Indonesia yang luar biasa,” ujar Sri Mulyani. PSBB yang ia maksud yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar, sementara PPKM yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat yang sudah dihentikan pada Desember 2022.

Strategi Indonesia memang berbeda dengana beberapa negara maju yang relatif lebih longgar saat gelombang Covid-19 menerjang dunia. Amerika Serikat dan Eropa, misalnya, tidak ketat dalam mewajibkan pemakaian masker. Walaupun setelah itu vaksisnasi dilakukan secara gencar, tingkat kematian di sana cukup besar.

Namun karena mobilitas masyarakat di tahun kedua pandemi tidak terlalu ketat, roda ekonomi cepat bergerak. “Ekonomi negara maju Amerika, Eropa, recovery-nya tahun 2021, tinggi sekali di semester kedua,” kata Sri Mulyani.

Langkah sebaliknya diambil Cina yang mempunyai target nol kasus. Kebijakan diterapkan dengan karantina total. Akibatnya laju ekonomi tertekan. “Jadi rakyatnya aman, tapi ekonominya berhenti. Begitu dibuka outbreak dan menjadi sangat menegangkan,” ujar dia. “Artinya setiap metodologi punya konsekuensi.”

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...