Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital

Bukan mimpi lagi untuk melihat Indonesia menjadi raksasa ekonomi digital. Setidaknya bila memperhatikan menjamurnya perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang bergerak di lini bisnis teknologi tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun menyebutkan target ekonomi digital sebesar US$ 130 miliar atau setara Rp 1.700 triliun pada 2020. Optimisme itu dilandasi, setidaknya, perkembangan valuasi atau nilai dari empat unicorn Indonesia yang telah melebihi empat perusahaan operator telekomunikasi.

Artinya, para startup di bidang digital ini tumbuh lebih cepat dibanding segmen bisnis lain yang sudah ada. “Padahal operator sudah ada sejak 20-30 tahun lalu, tapi valuasinya kalah dibanding empat unicorn yang baru ini,” kata Rudiantara dalam Katadata Forum, Selasa (8/5).

Dengan pencapaian tersebut, Indonesia dinilai layak menyandang The Digital Energy of Asia. Bila seperti itu, Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idea), Aulia Marinto, percaya bahwa harapan Indonesia menjadi The Next China di bisnis e-commerce bukan hal mustahil.

Dalam menyambut ulang tahun keenam, Katadata menyelenggarakan serangkaian acara Katadata Forum sekaligus peluncuran logo baru Katadata pada 8 Mei 2018 di Djakarta Theater XXI. Dua tema besar yang diusung adalah “Starting and Nurturing Business in Digital Era” dan “Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital”.

Pada kesempatan itu, Katadata memberikan penghargaan “Penggerak Ekonomi Digital dan Apresiasi Inovasi Digital” untuk kebijakan publik. Tiga menteri menerimanya. Selain Rudiantara, ada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sementara apresiasi bagi perusahaan startup diberikan kepada Go-Jek, Bukalapak, dan Tokopedia.