Pekan ini bukan hanya aktivitas kampanye terbuka dua pasangan calon presiden Joko Widodo–Amin Ma’ruf dan Prabowo Subianto–Sandiaga Uno yang makin bergelora. Perang pernyataan di antara mereka juga makin sengit. Akankah lautan massa dan adu narasi tersebut berefek signifikan terhadap tingkat elektabilitas keduanya?

Sabtu ini merupakan hari terakhir kampanye terbuka Pemilihan Presiden 2019 (Pilpres 2019). Sepanjang enam hari sebelumnya, laiknya sprint, kubu Jokowi dan Prabowo benar-benar menghabiskan sisa waktu kampanye mereka dengan berlari kencang, saling menyerang dan menangkis atas sejumlah isu.

Advertisement

Hal itu dimulai saat Prabowo Subianto berorasi di depan ratusan ribu pendukungnya yang memadati Gelora Bung Karno (GBK) pada Minggu, 7 April lalu.  Dalam orasi kampanye akbarnya, calon presiden nomor urut 02 itu merasa Indonesia laiknya sedang diperdaya. “Ibu Pertiwi sedang diperkosa, Saudara-saudara sekalian,” kata Prabowo dalam siaran TV One. 

Melanjutkan retorika khasnya, ia memberi contoh akan kekayaan negara yang terus dikuras, penegakkan hukum tak adil, hingga tokoh agama dan emak-emak yang dipersekusi. Prabowo juga mengkritik habis capaian pemerintahan Jokowi seperti pertumbuhan ekonomi yang dianggap stagnan. “Pertumbuhan ekonomi 5 %, Ndasmu.” 

(Baca: Sebut Pertumbuhan Ekonomi Ndasmu, Luhut Tuding Prabowo Kasar)

 Atas pernyataan yang menohok ini, Jokowi langsung merespons dengan mengatakan Ibu Pertiwi dalam bugar dan penuh keberhasilan. Dia lalu memperlihatkan sejumlah bukti seperti perolehan medali kontingen Indonesia pada pesta olah raga Asian Games 2018. “Jangan sampai ada yang ngomong Ibu Pertiwi diperkosa, yang benar Ibu Pertiwi berprestasi,” kata Jokowi di Tangerang Selatan, Minggu (7/4).

Kampanye Jokowi
Kampanye Jokowi (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Belum selesai polemik Ibu Pertiwi diperkosa dan ‘ndasmu’, Prabowo kembali melontarkan peluru. Kali ini podium menjadi sasaran gebrakan tangannya ketika berorasi di Stadion Kridosono, Yogyakarta. Bahkan mikrofon podium sampai terjatuh akibat aksiya. Topik kekayaan negara menjadi pangkal pidatonya yang berapi-api.

Anak buahnya membantah kemarahan Prabowo dalam dua sesi kampanye. Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) 02 Andre Rosiade mengatakan aksi-aksi Prabowo menunjukkan ketegasan agar dirasakan masyarakat. Dia juga membantah Prabowo mengubah gaya dalam pekan terakhir.

Menurut Andre, mantan Komandan Jenderal Kopassus itu tidak suka bermain gimmick dan lebih senang tampil apa adanya. “Pak Prabowo itu orisinil,” kata Andre kepada Katadata.co.id, Jumat (22/4).

Kampanye Prabowo Sandi
Kampanye Prabowo Sandi ( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Di barisan seberang, masalah orisinalitas gaya komunikasi ini juga menjadi perhatian tim sukses Jokowi. Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily mengatakan tak ada perubahan drastis dalam narasi Jokowi. Begitu juga ketika berkampanye di pekan terakhir.

Jokowi hanya menyampaikan ide yang sudah dilontarkan beberapa waktu lalu seperti Kartu Pra Kerja, Kartu Sembako, hingga Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. Selain itu, kampanye Jokowi berisi ajakan masyarakat tak terpengaruh berita bohong alias hoaks.

Mengenai arahan baju putih, bagi Ace mengatakan gaya ini bukan sesuatu yang baru. Sebab hal itu diasosiasikan sebagai karakter mantan Wali Kota Solo ini yang selama bekerja hampir selalu mengenakan pakaian tersebut. “Lihat, Pak Jokowi itu penuh orisinalitas dan genuine,” kata Ace kepada Katadata.co.id.  Sebelumnya, Jokowi memang meminta para pendukungnya mengenakan pakaian putih saat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Dalam meningkatkan elektabilitasnya, dua capres menghadirkan figur yang dianggap memiliki basis penggemar. Prabowo melakukannya saat bertemu dai Abdul Somad di kediamannya, Kertanegara pada Kamis (12/4) malam. 

(Baca: Dukungan Ustad Abdul Somad Dinilai Tak Pengaruhi Elektabilitas Prabowo)

Lalu berlanjut hari berikutnya saat pidato kebangsaannya di Surabaya. Hadir sejumlah tokoh seperti mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Gatot Nurmantyo hingga bos Jawa Pos yakni Dahlan Iskan. Bahkan keduanya masuk dalam daftar 80 nama tim pakar yang diumumkan Prabowo. “Dukungan mulai berbondong-bondong datang,” kata Andre.

Seakan tak mau kalah, Ace mengatakan kampanye akbar Jokowi di GBK hari ini, Sabtu (13/4) akan dimeriahkan sederet artis dan seniman. Tercatat grup mudik Slank, Adhie MS, Glenn Fredly, hingga kakak beradik Yuni Shara dan Krisdayanti siap meramaikan kampanye terakhir Jokowi. Artis-artis tersebut datang secara sukarela. “Tidak ada mobilisasi,” kata Ace yang ingin memastikan kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin ini inklusif.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement