Tiga tahun tak banyak diperbincangkan publik, Meikarta rupanya terus bertumbuh, tak terkecuali selama pandemi corona. Selalu ada yang dikerjakan PT Mahkota Sentosa Utama, pengelola megaproyek tersebut. Di distrik satu, misalnya, topping off atau pembangunan hingga menutup atap 28 menara apartemen telah selesai. Sementara konstruksi menara di distrik dua sudah mencapai lantai 22.

Jumat lalu Katadata.co.id menelusuri sebagian pembangunan properti di Cikarang tersebut. Dari gerbang tol Cibatu terlihat logo besar Meikarta serta ucapan “Selamat Datang di Meikarta”, menyambut mereka yang datang dari jalur Jakarta – Cikampek.

Advertisement

Setelah melewati pos pembayaran e-toll, gedung-gedung apartemen Orange County milik Lippo Cikarang terlihat menjulang. Sekitar dua kilometer kemudian barulah terlihat jajaran gedung apartemen distrik satu dan distrik dua yang dikelilingi lahan-lahan kosong.

Kedua distrik ini dibangun bersebelahan. Di distrik satu tersedia berbagai fasilitas, seperti pasar swalayan, toko buku, coffee shop, dan berbagai jenis restoran. Pusat hiburan pun sudah berdiri:  panggung besar untuk acara musik hingga bioskop. Layanan perbankan tersedia, walau hanya satu, yakni Bank Nationalnobu yang terafiliasi dengan Grup Lippo.

Untuk melihat semua fasilitas tersebut, para calon pembeli juga bisa memantau melalui live streaming di laman resmi Meikarta.co.id. Ada tayangan perkembangan konstruksi secara real time 24 jam.

Kantor pemasaran Meikarta ada di distrik satu, di lantai dasar gedung apartemen. Jika tertarik, calon pembeli bisa langsung melihat unit-unit apartemen yang telah selesai, lengkap dengan perabotannya seperti sofa ruang tamu, tempat tidur spring bed, hingga perabot dapur dan ruang kerja.

Calon pembeli yang melihat contoh unit selalu ada setiap hari, termasuk untuk mengecek harga. Ukuran apartemen seluas 70 meter persegi, misalnya, ditawarkan di bawah Rp 1 miliar. Relatif kompetitif bila dibandingkan dengan unit serupa di Jakarta yang harganya lebih dari semiliar rupiah.

Menurut seorang staf marketing Meikarta, unit-unit ini sudah ada pemiliknya. Mereka kadang menyewakan kembali apartemen miliknya sebagai bahan peraga untuk ditunjukkan kepada calon pembeli. Bahkan beberapa unit telah ada penghuninya, walaupun hanya ditempati sesekali waktu.

Brand Strategy Manager Meikarta Andika Surya Pratama mengatakan, 28 tower di distrik satu telah topping off dan siap dihuni tahun ini. “Pembangunan di distrik dua masih berlangsung,” ujarnya kepada Katadata.co.id.

Menurut dia, hingga saat ini Meikarta telah menyerahkan lebih dari 1.500 unit apartemen di distrik satu kepada pembelinya. Targetnya, 3.000 unit sudah beralih tangan di akhir tahun ini. Untuk itu, pembangunan terus dipacu, relatif tak terkendala oleh pandemi crona.

“Demi menjaga momentum pembangunan proyek, perusahaan selalu melakukan tes serologi kepada seluruh karyawan dan pekerja setiap dua minggu sekali untuk mencegah penyebaran virus corona,” ujar Andika.

Tes serologi ini diklaim memiliki sensitivitas deteksi virus corona hingga 100%. Selain itu perusahaan juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti anjuran pemerintah. Hal ini terlihat dari pengecekan suhu tubuh kepada semua orang, tersedianya ruang disinfeksi, serta fasilitas cuci tangan.

Lipsus Properti 1
Lipsus Properti 1 (Adi Maulana Ibrahim|Katadata)

Sempat Dilanda Prahara Lippo

Pada 2017, Grup Lippo meluncurkan megaproyek properti bernama Meikarta. Ada ambisi besar dari konglomerasi ini lantaran proyek tersebut diimajinasikan sebagai sebuah kota baru yang diklaim bakal menjadi pesaing Jakarta.

Namun berbagai isu miring menerpa, mulai dari penggunaan tenaga kerja asing ilegal asal Tiongkok sampai kasus suap perizinan yang menyeret Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin hingga mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Bartholomeus Toto ke meja hijau.

Meski demikian, pembangunan megaproyek ini terus berjalan walau sempat mangkrak karena masalah tersebut. Grup Lippo melalui Lippo Cikarang maupun Lippo Karawaci telah menggelontorkan dana jumbo untuk menyelesaikan megaproyek ini, yakni US$ 188 juta atau sekitar Rp 2,74 triliun.

Kini Meikarta sudah tidak masuk dalam portofolio pengembangan properti Grup Lippo. Sejak Mei 2018, Lippo Cikarang melepaskan posisinya sebagai pemegang saham pengendali Mahkota Sentosa Utama. Saat ini kepemilikan Lippo Cikarang pada MSU tersisa 49,72%, namun kepemilikan tersebut hanya diakui sebagai investasi pada entitas asosiasi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement