Remuknya Industri Film dan Berkah Bioskop Maya di Tengah Pandemi

Luki Safriana
Oleh Luki Safriana
1 Februari 2021, 10:38
Luki Safriana
Ilustrator: Joshua Siringoringo | Katadata
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan sebelum pengunjung memasuki area bioskop di Kota Cinema Mall, Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (5/11/2020). Pemerintah setempat mengizinkan pengelola bioskop untuk kembali beroperasi dengan kapasitas penonton maksimal 50 persen dari total kapasitas.

Sejak awal Maret 2020, pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan signifikan terhadap industri film secara global dengan derajat berbeda satu negara dengan lainnya. Di berbagai belahan dunia, industri film mengalami chaos, dan seluruh stakeholder industri perfilman terpaksa memutar otak untuk dapat survive.

Industri film Tiongkok kehilangan US$ 2 miliar pada Maret 2020 setelah menutup semua bioskopnya selama periode Tahun Baru Imlek. Amerika Serikat mengalami akhir pekan box office terendah sejak 1998 para 13-15 Maret 2020. Pandemi juga berpengaruh signifikan terhadap fase empat Marvel Cinematic Universe. Penayangan film Black Widow diundur dari 1 Mei 2020 menjadi 6 November 2020.

Advertisement

Hal serupa terjadi pada jadwal tayang sejumlah film lainnya, seperti The Eternals dari 6 November 2020 dipindahkan ke 12 Februari 2021; Shang-Chi and the Legend of the Rings dari 12 Februari 2021 ke 7 Mei 2021; dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness dari 7 Mei 2020 digeser ke 5 November 2021.

Demikian juga film Thor: Love And Thunder, jadwal asli 5 November 2021 dipindahkan ke 18 Februari 2022. Captain Marvel 2 dipindahkan dua minggu ke 8 Juli 2022. Sementara itu, Black Panther 2 dijadwalkan tetap tayang pada 6 Mei 2022 dan Spider-Man 3 tidak berganti karena didistribusikan Sony, bukan Disney.

Di Indonesia, sejumlah film yang baru rilis dilaporkan membatalkan penayangannya. Film yang rencananya ditayangkan pada 19 Maret, seperti KKN di Desa Penari, Tersanjung, dan Molulo 2: Jodohku adalah tiga film pertama yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), termasuk ketatnya peraturan protokol kesehatan.

Film lain yang terdampak di antaranya Bucin, Djoerig SalaweRoh Mati PaksaTarung SarungMalik & Elsa, Serigala LangitGenerasi 90an: Melankolia, dan Arwah Tumbal Nyai: Part Tumbal. Film Mariposa yang sudah ditayangkan sejak 12 Maret ditarik dari seluruh bioskop pada 22 Maret karena meluasnya pandemi.

Sementara itu, Mahakarya Pictures yang berencana untuk merilis film dokumenter tentang band Seventeen berjudul Kemarin, turut menunda penayangannya dari 23 April 2020 hingga waktu yang ditentukan.

Secara umum, realita dari perilisan berbagai film baru di masa pandemi adalah distribusi yang macet karena penayangan film sangat mengandalkan saluran bioskop. Banyaknya layar yang ada maka sebanyak itulah pasar konsumen yang dijangkau.

Dikutip dari sutradara, penulis skenario, sekaligus produser Joko Anwar, pendapatan dari sebuah produksi film paling banyak berasal dari bioskop. Sayangnya, pil pahit harus ditelan para produsen film karena semua bioskop resmi ditutup sebab mengundang jumlah kerumunan yang besar serta berpotensi menjadi kluster penyebaran pandemi.

Kebuntuan, Fenomena Streaming dan Harapan di Masa Mendatang

Kebuntuan menimpa industri bioskop Tanah Air. Praktis sepanjang tahun bioskop merugi sangat besar, ribuan tenaga kerja dirumahkan. Film layar lebar tak ada yang diputar dan proses pembuatan film pun turut kena imbasnya.

Halaman:
Luki Safriana
Luki Safriana
Pengajar Paruh Waktu Prodi S1 Event Universitas Prasetiya Mulya, Mahasiswa Doktoral PSL-IPB University

Catatan Redaksi:
Katadata.co.id menerima tulisan opini dari akademisi, pekerja profesional, pengamat, ahli/pakar, tokoh masyarakat, dan pekerja pemerintah. Kriteria tulisan adalah maksimum 1.000 kata dan tidak sedang dikirim atau sudah tayang di media lain. Kirim tulisan ke [email protected] disertai dengan CV ringkas dan foto diri.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement