Advertisement
Advertisement
Analisis | Pekerja Migran Ikut Memukul Ekonomi RI Saat Pandemi - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Pekerja Migran Ikut Memukul Ekonomi RI Saat Pandemi

Foto: Katadata
Pekerja Migran Indonesia banyak yang pulang dan terancam gagal berangkat ke negara tujuan. Hal ini berpotensi memperburuk perekonomian Indonesia.
Author's Photo
8 September 2020, 18.41
Button AI Summarize

Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada nasib pekerja migran Indonesia (PMI). Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat 176.000 orang dari seluruh negara penempatan pulang ke Tanah Air sampai 31 Agustus 2020.

Kepala BP2MI Benny Ramdhani pada Jumat (4/9) lalu menyatakan, jumlah tersebut didapat dari pendataan di setiap pintu debarkasi pelabuhan dan bandara di Indonesia. “Efek domino Covid-19,” katanya melansir Antara.

Data Kementerian Ketenagakerjaan pada 2018 mencatat 53% PMI bekerja di sektor informal yang berisiko kehilangan pekerjaan ketika terjadi instabilitas ekonomi. Pada penempatan Juli 2020, BP2MI pun masih mencatat 88% bekerja di sektor informal. 

Secara jenis pekerjaan, data BP2MI menyatakan PMI paling banyak bekerja sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Rasionya mencapai 88% pada penempatan Juli 2020. Disusul perawat lansia sebesar 8% dan buruh 4%. Sementara tak ada penempatan untuk jenis pekerjaan lain atau nol persen.    

Selain itu, Covid-19 juga membuat penurunan penempatan PMI ke luar negeri. Data BP2MI pada Juli 2020, tercatat tak ada penempatan PMI ke Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan. Padahal ketiganya masuk dalam sepuluh besar negara penerima PMI terbanyak pada 2018-2019.

Pada 2018 dan 2019 masing-masing tercatat 90.671 dan 79.663 PMI bekerja di Malaysia. Di Singapura tercatat 18.324 PMI bekerja pada 2018 dan 19.354 pada 2019. Sementara di Korea Selatan tercatat 6.905 PMI bekerja pada 2018 dan 6.193 pada 2019.

PMI pun terancam tak bisa berangkat ke Negeri Jiran dalam beberapa waktu ke depan. Hal ini lantaran Departemen Imigrasi Malaysia melarang kunjungan pemegang visa jangka panjang dari negara dengan jumlah kasus Covid-19 lebih dari 150 ribu per 7 September 2020, termasuk dari Indonesia. Visa kerja PMI termasuk ke dalamnya.

Sedangkan, selama ini Malaysia merupakan negara asal remitansi atau kiriman devisa dari PMI terbesar kedua dengan total US$ 641 juta pada kuartal kedua 2020. Di bawah Arab Saudi dengan total US$ 713 juta.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi