Advertisement
Advertisement
Analisis | Potensi Besar Membangkitkan Ekonomi Lewat Digitalisasi - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Potensi Besar Membangkitkan Ekonomi Lewat Digitalisasi

Foto: Joshua Siringo/Katadata
Digitalisasi berpeluang membangkit ekonomi Indoneia yang terpukul pandemi Covid-19. Pengungkitnya adalah pola aktivitas masyarakat berubah ke arah digital dan menciptakan peluang ekonomi baru.
Dwi Hadya Jayani
5 Oktober 2020, 08.25
Button AI Summarize

Digitalisasi berpeluang menjadi jalan kebangkitan perekonomian Indonesia setelah terpukul pandemi Covid-19. Hal ini lantaran pola aktivitas masyarakat berubah ke arah digital dan menciptakan peluang ekonomi baru. 

Survei Alvara Research Center berjudul 9 Trend Perilaku Konsumen Indonesia Selama Pandemi pada 20 Agustus menyatakan, 69,4% responden berbelanja daring dalam tiga bulan terakhir. Produk terbanyak yang dibeli adalah pakaian (65,2%) dan makan-minuman (40,1%).   

Pelaku usaha pun semakin banyak yang memanfaatkan momentum pandemi untuk beralih ke digital. Survei BPS bertajuk Analisis Survei Dampak Covid-19 terhadap Pelaku Usaha menyatakan, 47,75% responden beralih menggunakan media online untuk pemasaran.

Empat dari lima pelaku usaha mengaku pemasaran online berdampak positif pada penjualan produk. Pendapatan pelaku usaha yang sudah memasarkan produknya secara daring dari seblum pandemi, pun 1,14 kali lebih tinggi ketimbang yang baru melakukannya.

Bank Indonesia pun mencatat kenaikan 24,4% (year on year/yoy) nilai transaksi digital menjadi Rp Rp 16 triliun pada Juli 2020, dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,9 triliun. Kenaikan transaksi tertinggi saat sejumlah wilayah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada April 2020, yaitu naik 64,5% (yoy) menjadi Rp 17,6 triliun.

“Di tengah pandemi, transformasi digital diperlukan dan tidak saja meningkatkan efisiensi dan efektivitas, tetapi juga inklusifitas. Berbagai negara mendorong ini, dengan digitalisasi ekonomi tidak ada yang tertinggal,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Selasa (30/6), mengutip Viva.co.id.

Indonesia berpeluang besar mendigitalisasi ekonomi. Hasil survei DBS Digital Trasurer 2020 menyatakan bisnis dalam negeri menempati peringkat ke-7 dalam pemanfaatan digitalisasi di antara negara Asia Pasifik. Tercatat 26% perusahaan di negeri ini sudah memiliki strategi jelas masuk ke ranah digital.

 

Sementara, riset e-conomy SEA 2019 oleh Google, Temasek, dan Bain and Company menunjukkan potensi ekonomi digital negeri ini pada 2019 senilai US$ 40 miliar. Kemudian pada 2025, diproyeksikan meningkat menjadi US$ 133 miliar. Terbesar di Asia Tenggara.

Namun riset tersebut juga menyebut Indonesia masih memiliki hambatan, seperti potensi ekonomi yang masih berpusat di Jabodetabek dan rendahnya literasi finansial masyarakat Indonesia sebagaimana dalam infografik berikut ini:

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi