Jumlah kasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia telah mencapai 303.498 orang hingga Minggu (4/10). Dari jumlah tersebut, menurut data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, sebanyak 51% berjenis kelamin laki-laki dan 49% perempuan.
Tak hanya itu, laki-laki juga lebih rentan meninggal dunia karena corona. Dari total kasus kematian akibat virus tersebut di Indonesia, 59% berjenis kelamin laki-laki dan 41% perempuan.
Besarnya persentase laki-laki yang positif dan meninggal akibat corona karena sejumlah faktor. Salah satunya karena laki-laki lebih sering keluar rumah saat masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Sebagaimana hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin (28/9), bahwa 24,63% responden laki-laki mengaku lebih sering keluar rumah saat masa AKB. Sementara, perempuan yang lebih sering keluar rumah saat masa AKB tercatat sebesar 22,01%.
Melihat kepentingannya, 20,08% responden laki-laki mengaku lebih sering keluar rumah karena alasan pekerjaan. Kepentingan lain, adalah untuk leisure (3,07%) dan kebutuhan sosial (1,47%). Ini membuat mereka rentan terpapar corona, karena ketika berada di luar rumah berpeluang berkontak dengan pasien tanpa gejala.
Dominasi alasan pekerjaan tak lepas dari jumlah pekerja laki-laki yang memang lebih banyak. BPS mencatat 79,1 juta pekerja laki-laki dari total 131 juta pekerja nasional pada Februari 2020. Sementara, jumlah pekerja perempuan mencapai 51,9 juta orang.
Data Satgas Penanganan Covid-19 juga mengonfirmasi bahwa laki-laki di usia produktif lebih banyak terpapar corona, yakni: 31% berusia 31-45 tahun, 23% berusia 18-30 tahun, dan 25% berusia 46-59 tahun.
Selain itu, BPS mencatat laki-laki lebih abai menerapkan protokol kesehatan dibandingkan perempuan. Hanya 88,5% laki-laki yang rajin mengenakan masker. Sedangkan, 94,8% responden perempuan rutin memakai masker.
Lalu, 70,5% laki-laki mengaku rutin memakai penyanitasi tangan (hand sanitizer). Sedangkan, 83,6% perempuan mengaku rutin memakai disinfektan. Begitupun responden pria yang rajin cuci tangan hanya 69,5%, lebih rendah dari perempuan yang 80,1%.
Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi