Advertisement
Advertisement
Analisis | Waspadai Gelombang Ketiga Pandemi dari Varian Baru Covid-19 - Analisis Data Katadata
ANALISIS

Waspadai Gelombang Ketiga Pandemi dari Varian Baru Covid-19

Foto: Ilustrasi: Joshua Siringoringo/ Katadata
Mutasi varian baru telah menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara kembali melonjak. Varian baru B117 itu juga sudah ditemukan di Indonesia. Ini alarm untuk memperketat protokol kesehatan.
Andrea Lidwina
15 Maret 2021, 10.40
Button AI Summarize

Gelombang ketiga pandemi Covid-19 tengah membayangi dunia. Hal ini seiring terus bermutasinya virus tersebut menjadi varian baru berpenularan cepat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencatat setidaknya tiga varian baru virus corona sejak akhir tahun lalu.

Ketiganya adalah B117 di Inggris dan B1351 di Afrika Selatan yang diidentifikasi pada Oktober 2020, serta P1 dari Brasil yang terdeteksi pada awal Januari 2021. “Varian ini menyebar lebih mudah dan cepat dibandingkan varian lainnya sehingga menyebabkan lebih banyak kasus Covid-19,” tulis lembaga itu.

Pada Desember 2020 lalu, B117 telah menyebabkan 62% dari total kasus baru di London, Inggris. Akibatnya kasus Covid-19 di Inggris melonjak pada awal 2021. Pertambahan kasus di kisaran 59.660 per hari pada 3-9 Januari 2021 dan menjadi yang tertinggi sejak pandemi merebak di Inggris.

B117 juga telah ditemukan di Indonesia.  Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengumumkan dua kasus pertama dengan varian tersebut pada 2 Maret 2021, tepat satu tahun sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan. “Artinya, kita akan hadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan semakin berat,” katanya.

Enam sampel B117 lain juga ditemukan dari 539 sampel yang dikumpulkan pada Januari-Februari 2021. Tiga sampel ada di DKI Jakarta serta masing-masing satu sampel di Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan.

Sementara, varian P1 telah menyebabkan kasus Covid-19 di Brasil melonjak. Rata-rata kasus barunya mencapai 66.869 kasus per hari pada pekan pertama Maret 2021, lebih tinggi dari puncak gelombang penularan sebelumnya. Jumlah kematian pun meningkat dua kali lipat menjadi 1.497 orang per hari pada periode waktu yang sama.

Peningkatan kasus Covid-19 akibat varian baru di sejumlah negara tersebut terjadi saat vaksinasi sedang berjalan. Khususnya di Inggris dan Brasil. Hal ini menunjukkan bahwa vaksin bukan berarti senjata pamungkas untuk menyudahi pandemi. Pasalnya, vaksin akan efektif menghalau penularan saat herd immunity atau kekebalan komunitas telah tercapai.

Halaman:

Editor: Muhammad Ahsan Ridhoi