Beda Cara AS dan Rusia Cegah Persebaran Virus Corona

Image title
3 April 2020, 18:56
Evgenia Novozhenina Petugas penegak hukum Rusia memakai masker pelindung berjaga di jalan, setelah pemerintah kota mengumumkan "lockdown" sebagian dan memerintahkan penduduk untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Evgenia Novozhenina/nz/cf
Evgenia Novozhenina Petugas penegak hukum Rusia memakai masker pelindung berjaga di jalan, setelah pemerintah kota mengumumkan "lockdown" sebagian dan memerintahkan penduduk untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di pusat Moskow, Rusia, Senin (30/3/2020).

Amerika Serikat (AS) dan Rusia tak luput dari pandemi virus Corona yang telah menyebar ke 181 negara per 4 April. Namun menurut data mutakhir John Hopkins University & Medicine, jumlah pasien positif Corona di Rusia jauh lebih sedikit ketimbang AS. Pasien positif Corona di AS sebanyak 245.573 orang. Angka ini menjadikan negara Paman Sam paling terdampak di dunia dan episentrum baru penyebaran virus Corona. Sedangkan di Rusia sebanyak 4.149 orang.

Perbedaan kondisi itu dipengaruhi cara AS dan Rusia dalam mencegah penyebaran virus Corona. Rusia lebih sigap ketimbang AS. Melansir BBC, Rusia telah melakukan pencegahan penyebaran Corona sejak awal Januari lalu setelah muncul kasus di Tiongkok. Sementara AS baru mengambil langkah pencegahan pada Maret.

Advertisement

Menurut Moscow Times, Rusia telah menutup sejumlah perbatasan mereka dengan negara lain termasuk dengan Tiongkok pada awal Februari. Pemerintah Rusia juga mewajibkan tes terhadap orang-orang yang masuk ke negaranya di sejumlah bandara. Khususnya mereka yang datang dari Tiongkok.

Namun, melansir CNN, Rusia masih kecolongan dengan membiarkan orang-orang yang datang dari negara Eropa seperti Spanyol dan Italia tanpa tes dan kewajiban karantina. Diduga ini membuat persebaran Corona tetap terjadi di negara berwilayah paling luas di dunia.

Sebaliknya AS baru melaksanakan kebijakan serupa pada Maret. Presiden AS, Donald Trump pada 11 Maret mengumumkan larangan perjalanan dari dan ke negara Schengen Uni Eropa. Begitupun AS tak segera melakukan pemantauan dan tes terhadap orang-orang yang datang dari Tiongkok, meskipun telah membatasi kunjungan dari negara itu sejak akhir Januari.

Selanjutnya seperti dikatakan perwakilan WHO di Rusia Dr Melita Vujnovic kepada CNN, Rusia dengan cepat melakukan tes swab virus Corona. “Rusia melakukannya di akhir Januari,” kata Vujnovic. Sebaliknya AS baru meningkatkan jumlah test swab Covid-19 pada Maret.

Walau demikian, AS masih terhitung cepat melakukan tes swab kepada penduduknya. Data per 1 April menunjukkan AS telah melakukan 1,2 juta tes. Sementara Rusia melakukan 536.669 tes. Daftar 10 negara yang melakukan tes swab Covid-19 terbanyak bisa dilihat dalam tabel Databoks berikut:

(Baca: Luhut Sebut Virus Corona Tak Tahan Cuaca Panas, Ini Analisa Ilmiahnya)

Vujnovic menambahkan, selain tes swab Rusia juga memberlakukan kebijakan isolasi dan penelusuran super ketat terhadap pasien Corona. Pada hari ini (3/4) Putin menandatangani peraturan tentang hukuman di masa karantina. Mereka yang melanggar aturan karantina akan mendapat hukuman penjara selama 7 tahun. Begitupun mereka yang menyebarkan berita bohon tentang Corona akan mendapat hukuman penjara 5 tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement