Jalan Panjang Gibran Melaju di Pilwalkot Solo dan Ujian Jokowi

Image title
17 Juli 2020, 18:00
Ilustrasi. Jalan Gibran Rakabuming mendapat rekomendasi PDI-P panjang dan terjal. Kemenangannya menjadi ujian bagi Jokowi.
ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.
Ilustrasi. Jalan Gibran Rakabuming mendapat rekomendasi PDI-P panjang dan terjal. Kemenangannya menjadi ujian bagi Jokowi.

PDI Perjuangan resmi menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai calon Wali Kota (cawalkot) Solo berdampingan dengan Teguh Prakosa dalam Pilkada 2020, Jumat (17/7). Penunjukan ini sekaligus mengakhiri jalan panjangnya memasuki politik praktis setelah sebelumnya berkarier sebagai pengusaha.

Rekomendasi untuk putera sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi dibacakan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dalam pengumuman secara virtual. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto pun turut menyaksikan secara langsung momen ini.

Advertisement

Usai menerima rekomendasi, Gibran menyatakan memiliki kecocokan dengan pendampingnya. Ia pun menyatakan siap mengikuti arahan Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo dan telah berkomunikasi dengan Jokowi.

“Sudah via telepon saja. Bapak mendoakan supaya lancar,” kata Gibran di Kantor DPC PDI-P Solo, Jawa Tengah.

(Baca: Diusung PDI-P, Gibran Ucapkan Terima Kasih ke Megawati & Wali Kota Solo)

Gibran memutuskan terjun ke politik praktis pada 23 September tahun lalu. Saat itu ia mengambil formulir pendaftaran sebagai cawalkot dan mendaftar sebagai kader PDI-P. Langkah ini berkebalikan dengan pernyataannya pada 27 Agustus 2017 kepada Kompas bahwa “begini saja lah, jualan martabak.”

Karier Gibran memang lebih panjang sebagai pengusaha ketimbang politikus. Ia mulai merintis usaha katering bernama Chili Pari pada 2010. Usahanya berkembang dan akhirnya membuat Martabak Kota Baru (Markobar) pada 2015 dan telah memiliki lebih dari 29 cabang di seluruh Indonesia. Ia mengaku memutuskan terjun di dunia usaha karena ingin mandiri.      

Langkah Gibran juga bertentangan dengan pernyataan bapaknya pada 18 Juli 2019. Saat disinggung perihal nama kedua anak lelakinya yang masuk ke bursa sejumlah lembaga survei sebagai cawalkot Solo, Jokowi menyatakan “sampai detik ini, saya melihat anak-anak saya tidak tertarik ke dunia politik. Gibran, Kaesang, maupun yang lain senangnya usaha.”

(Baca: Penanganan Corona Akan Jadi Ujian Petahana Saat Pilkada 2020)

Hanya, saat itu Jokowi memang tak membatasi kedua anaknya untuk terjun ke politik praktis. Ia menyatakan, “kalau tahu-tahu besok pagi bilang, ‘Pak, saya kepingin jadi Walo Kota’, siapa tahu. Kalau ditanya itu, saya akan bilang, ya jadi saja.”

Pernyataan Jokowi tak meleset, pada 12 Desember 2019 Gibran resmi mendaftar sebagai cawalkot Solo. Proses pendaftaran ini sangat meriah karena ia didampingi lebih kurang 1.000 relawan. Ibu Negara Iriana Jokowi langsung yang melepas keberangkatannya dan para relawan ke kantor DPD PDI-P Jawa Tengah.

“Saya mohon doa restu dan dukungan agar saya diberikan kekuatan dan kelancaran dalam melaksanakan pendaftaran sebagai bakal cawalkot melalui DPD PDIP Jateng,” kata Gibran saat itu, melansir Antara.

Di hari yang sama Gibran mendaftar, Jokowi kembali berkomentar. Di sela meresmikan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di KM 38, wilayah Kabupaten Bekasi, Jokowi menyatakan mendaftar sebagai bakal cawalkot adalah hak anaknya sebagai warga negara. Ia pun menyatakan anaknya belum tentu menang karena Pilkada adalah “kompetisi, bukan penunjukan. Beda. Tolong dibedakan.” Sehingga, “terserah rakyat yang mempunyai hak pilih.”

Terganjal DPC PDI-P Solo, Dapat Jalan Dari DPP PDI-P

Upaya Gibran menapaki jalan politik tak sepenuhnya mulus. Setelah mengambil formulir pendaftaran, ia langsung mendapat ganjalan dari Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo yang menyatakan telah menutup penjaringan cawalkot dan hanya memiliki satu pasangan calon bernama Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa.

Meski demikian, Gibran tak patah arang. Pada 24 Oktober 2019, ia berangkat ke Jakarta untuk menemui Megawati. Pertemuan berlangsung di rumah Megawati, di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat selama lebih kurang satu jam. Usai pertemuan, ia mengaku telah menyampaikan keseriusannya maju sebagai cawalkot dari partai berlogo Banteng.

“Saya sampaikan ke Bu Mega, saya tidak akan maju (Pilkada Solo) lewat independent yang dikatakan di Solo kemarin. Itu tidak benar. Jadi saya tidak pernah berkata kepada siapapun dan di manapun kalau saya akan maju lewat independent,” kata Gibran.

(Baca: Partisipasi Pemilih Rendah Bayangi Pilkada 2020 di Tengah Corona)

GIBRAN DIREKOMENDASI PDI-P MAJU PILKADA SOLO
GIBRAN DIREKOMENDASI PDI-P MAJU PILKADA SOLO (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/pras.)

Tak cuma itu, Gibran pun menyatakan mendapat arahan dari Megawati untuk membaca empat buku karya Presiden Soekarno, yakni Indonesia Menggugat, Mencapai Indonesia Merdeka, Lahirnya Pancasila, dan Membangun Tatanan Baru Dunia.

Empat hari setelah pertemuan tersebut, Puan Maharani menyatakan Gibran masih memiliki kesempatan menjadi cawalkot Solo. Namun, Ketua DPR RI tersebut menyatakan Gibran harus tetap melalui mekanisme pencalonan yang berjenjang di PDI-P.

(Baca: Kejar Target Partisipasi Pilkada 2020, KPU Diminta Rajin Sosialisasi)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement