Marak Klaster Perkantoran di Jakarta Usai PSBB Transisi

Image title
28 Juli 2020, 14:59
Ilustrasi. 68 kantor di Jakarta menjadi klaster penyebaran virus corona. Total 440 orang karyawan positif.
ANTARA FOTO/Aji Styawan/nz.
Ilustrasi. 68 kantor di Jakarta menjadi klaster penyebaran virus corona. Total 440 orang karyawan positif.

Pemerintah telah melonggarkan aktivitas perkantoran sebagai bagian dari masa kenormalan baru atau new normal. Namun, kebijakan ini membawa dampak buruk dengan munculnya klaster virus corona di sejumlah kantor, khususnya di DKI Jakarta yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi mulai 15 Juni.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansah menyatakan ada empat kantor perusahaan swastya yang karyawannya terjangkit virus corona. “Ini, kita melakukan sidak, penutupan dan saat itu juga kita lakukan penyemprotan,” katanya di Balai Kota Jakarta kepada wartawan, Senin (27/7), melansir Kumparan.

Kemarin (27/7) Bank Central Asia (BCA) melalui Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication Hera F. Haryn membenarkan salah satu karyawannya yang bekerja di Equity Tower, kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta tertular virus corona. Ia menyatakan saat ini perusahaan telah melakukan prosedur mitigasi serta terus berkomunikasi dengan pemerintah dan otoritas terkait.

“Dukungan penuh kami berikan kepada karyawan tersebut dan memastikan bahwa yang bersangkutan berada dalam penanganan yang tepat,” kata Hera melalui keterangan tertulis.

Sementara, General Manager Badan Pengelola Equity Tower Muhammad Nur menyatakan melalui surat bernomor 303/CIRCULAR/035/P3SRSKBH-ET/PMI-CR/VII/2020 tertanggal 22 Juli yang ditujukan kepada penghuni gedung, menyatakan karyawan BCA tersebut telah mendapatkan perawatan kesehatan dan telah menjalani karantina mandiri.

Masih di kawasan SCBD, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengumumkan pegawainya yang positif terjangkit virus corona. Namun tak disebutkan secara pasti jumlahnya. Manajemen kantor pun menutup seluruh kegiatan selama 14 hari sejak 25 Juli lalu.

“Situasi ini membuat kami prihatin, lebih lanjut kami telah mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh pegawai dan semua pihak di sekitar kami,” kata Corporate Strategy LPEI Agus Windiarto dalam keterangan tertulis, Senin (27/7).   

Klaster Lainnya

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pun menyatakan, peningkatan kasus virus corona di perkantoran terjadi setelah memasuki masa PSBB transisi. Sebelum 4 Juni, menurutnya, jumlah kasus positif di perkantoran sebanyak 43 orang. Angka itu meningkat menjadi 332 orang per 25 Juli.

Sedangkan, data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 440 orang di 68 kantor terjangkit virus corona atau bertambah 108 orang dari data Satgas Covid-19 sebelumnya.  "Benar, (data) itu menjadi kewaspadaan kita bersama," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKI Jakarta, Dwi Oktavia, Selasa (28/7) melansir Kompas.com.

Selain di perusahaan swasta, kantor kementerian juga mejadi klaster virus corona. Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat pegawai di 18 kantor kementerian terpapar virus corona. Totalnya 132 orang.  Lalu tercatat yang BUMN menjadi klaster virus corona dengan 104 orang karyawan positiff. 

Sebelumnya, PT Antam Tbk masuk dalam data ini dengan 68 kasus. Namun, manajemen perusahaan membantah data tersebut. Menurut mereka dalam keterangan resminya belum ada karyawannya yang terjangkit virus corona per 26 Juli.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...