Rahasia TikTok Meraih Popularitas Hingga Terancam Diblokir Trump

Image title
3 Agustus 2020, 15:51
Ilustrasi aplikasi video musik TikTok. TikTok menjadi aplikasi populer di dunia dalam waktu singkat. Namun, kini terancam diblokir Donald Trump. Apa rahasia suksesnya?
123RF.com/Opturadesign
Ilustrasi aplikasi video musik TikTok. TikTok menjadi aplikasi populer di dunia dalam waktu singkat. Namun, kini terancam diblokir Donald Trump. Apa rahasia suksesnya?

TikTok menjadi aplikasi paling popular di dunia saat ini sejak diluncurkan ke publik oleh ByteDance pada 2018. Namun, aplikasi video pendek asal Tiongkok ini sedang menghadapi ancaman pemblokiran dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setelah sebelumnya telah dilarang di India. Dua negara yang menjadi pasar terbesar penggunanya.

Popularitas TikTok terus menanjak dari waktu ke waktu. Penggunanya di seluruh dunia per Juli, merujuk data Oberlo, mencapai 800 juta orang di seluruh dunia dengan lebih dari dua miliar kali unduhan. Jumlah unduhan tersebut meningkat pesat dari catatannya sepanjang tahun lalu yang berdasar data Sensor Tower sebanyak 738,5 juta kali.

Advertisement

Tak hanya itu, melansir Influencer Marketing Hub, TikTok hanya butuh setahun untuk mencapai 1 juta penonton video per hari. Pada kuartal IV 2019 atau lebih kurang dua tahun setelah diluncurkan, TikTok melompat dari aplikasi gratis nomor empat ke nomor dua paling banyak diunduh di dunia. Hanya berada di bawah WhatsApp.  

Dari sisi rasio interaksi antar pengguna atau engagement rate, TikTok unggul dari Instagram dan Twitter pada 2019. Rinciannya, untuk pengguna dengan pengikut kurang dari 1000 orang rasio interaksinya mencapai 9,38%. Sementara pengguna Instagram dan Twitter dengan jumlah pengikut sama, rasio interaksinya masing-masing sebesar 7,2% dan 1,4%.

Untuk pengguna TikTok dengan pengikut lebih dari 100.000 orang, rasio interaksinya sebesar 5,3%. Sedangkan pengguna Instagram dan Twitter dengan jumlah pengikut sama, masing-masing sebesar 1,1% dan 0,3%.

Popularitas dan interaksi antar pengguna yang tinggi membuat pendapatan TikTok besar. Influencer Marketing Hub mencatat, per Oktober 2018 pendapatannya senilai US$ 3,5 juta tiap bulan dari pembelian dalam aplikasi seperti untuk emoji dan hadiah digital. Dengan peluncuran fitur iklan pada tahun lalu, pendapatannya diperkirakan jauh lebih besar dari ini.

Pengguna AS menyumbang 20% dari total pendapatan bulanan TikTok tersebut. Hal ini lantaran AS merupakan negara di luar Tiongkok terbesar kedua pengguna aplikasi ini setelah India. Rinciannya bisa dilihat dalam Databoks di bawah ini:

Dilihat dari usianya, masih menurut Influencer Marketing Hub, 25,8% pengguna TikTok di AS berusia antara 18 sampai 24 tahun. Lalu, 24,5% lainnya berusia antara 25-34 tahun. Rentang usia tersebut menunjukkan pengguna di negeri Paman Sam tetap memasang aplikasi ini setelah melewati usia 25 tahun atau bisa dikatakan setia.

Algoritma Adalah Kunci

Kontributor The New York Times John Herrman dalam artikelnya berjudul How TikTok Is Rewriting the World menilai kunci keberhasilan aplikasi ini terletak pada algoritmanya. Algoritma yang dimaksud adalah teknologi kecerdasan artifisial (AI) TikTok memungkinkannya menyediakan konten dari unggahan orang seluruh dunia kepada penggunanya di lini masa tanpa mereka harus mengikuti pengguna tertentu.

Algoritma semacam itu tak ditemukan di Twitter, Facebook, Instagram, dan media sosial lainnya. Dalam seluruh media sosial tersebut, lini masa pengguna hanya menampilkan unggahan-unggahan terbatas dari pengguna lain yang mereka ikuti. Hal ini membuat deretan media sosial tersebut memungkinkan berjejaring secara terbatas.

Algoritma TikTok tersebut, menurut Herrman, telah menciptakan efek kejutan kepada penggunanya. Para pengguna tersebut bisa menemukan hal-hal baru dari belahan dunia lain tak terbatas pada lingkaran yang telah mereka ikuti.

Di sisi lain, TikTok juga memiliki fitur tagar seperti halnya di Twitter dan Instagram. Bedanya, tagar tersebut bukan untuk mengikuti satu kabar atau topik tertentu. Melainkan, memungkinkan pengguna mengikuti lelucon dan tantangan dari pengguna lainnya yang tersebar di lebih dari 150 negara tempat aplikasi ini tersedia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement