Pertamina: Proyek Pembangunan Kilang Baru Tak Terganjal Corona

Image title
28 Juni 2020, 09:54
Ilustrasi. Pertamina menyatakan pembangunan kilang baru di beberapa lokasi tetap berjalan selama pandemi virus corona dan ditargetkan rampung sesuai jadwal.
ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Ilustrasi. Pertamina menyatakan pembangunan kilang baru di beberapa lokasi tetap berjalan selama pandemi virus corona dan ditargetkan rampung sesuai jadwal.

PT Pertamina (Persero) menyatakan pandemi virus corona tak mempengaruhi pelaksanaan pembangunan proyek kilang minyak baru. Perusahaan pelat merah ini memastikan proyek tersebut bakal rampung sesuai target yang telah ditentukan.

Chief Excutive Officer PT Kilang Pertamina Internasional Subholding Refining and Petrochemical Ignatius Tallulembang mengatakan, pembagunan refinery development master plan (RDMP) Balikpapan misalnya, terus dilanjutkan pada masa pandemi dengan 5300 tenaga kerja tetap bekerja. Selama pengerjaan ia membuat protokol kesehatan yang ketat, seperti menjaga jarak antar para pekerja dan anjuran untuk selalu disiplin mencuci tangan.

“Pekerja tetap stay di sana. Alhamdullilah bisa kelola dengan baik dan tak ada yang terpapar. Ada satu dua terindikasi, tapi kami lakukan penanganan dengan baik,” katanya dalam diskusi daring bertema Masa Depan Kilang Minyak Indonesia Dalam Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional, Sabtu (27/6).

(Baca: Pengusaha Ungkap Alasan Swasta Enggan Investasi di Hulu Migas

Tak hanya di Balikpapan, pembuatan desain di proyek RMDP Cilacap juga tetap dilakukan di masa pandemi. Restorasi pantai, pemagaran,  dan land clearing di Grass Root Refinery (GRR) Tuban tetap berjalan. Maka, target penyelesaian beberapa kilang minyak baru akan sesuai jadwal.

 “Selama pandemi banyak perusahaan lakukan PHK, tetapi di dalam pengelolaan project justru ini kami pertahankan. Ini artinya, tetap bisa menjamin pendapatan pekerja sekaligus masyarakat disekitar project tersebut,” ujar dia.

Di sisi lain, kata dia, pengadaan dan lelang proyek pembangunan kilang baru ini juga masih tetap berjalan, misalnya proses lelang GRR Tuban. Malahan, GRR Tuban diperkirakan bakal selesai akhir 2023 atau lebih cepat daripada target sebelumnya. Ia pun menjamin kaidah-kaidah standar internasional tetap terlaksana dan tak menurunkan kualitas meskipun target penyelesaian dikebut. 

 “Justru dengan cara-cara ini kita bisa menghasilkan efisiensi. Kita bisa menghasilkan penghematan biaya investasi,” katanya.

(Baca: Kejar Target RI Bebas Impor BBM, Pertamina Butuh Investasi Rp 720 T)

Ignatius menyatakan Covid-19 hanya mempengaruhi beberapa kegiatan proyek. Salah satunya jumlah tenaga kerja engineering berkurang. Namun, ia optimistis upaya-upaya yang telah dilakukan bakal cepat mempercepat penyelesaian beberapa proyek yang belum sempat dikerjakan tersebut.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...