Percepatan Penyaluran Jaminan Kredit Korporasi Bisa Cegah Resesi

Image title
31 Juli 2020, 09:53
Ilustrasi. Ekonom CORE Indonesia, Muhammad Faisal menyatakan program penjaminan kredit modal kerja korporasi padat karya harus mulai terserap bulan depan.
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. Ekonom CORE Indonesia, Muhammad Faisal menyatakan program penjaminan kredit modal kerja korporasi padat karya harus mulai terserap bulan depan.

Pemerintah diminta untuk mempercepat penyaluran penjaminan kredit modal kerja bagi korporasi padat karya. Hal ini bertujuan agar manfaatnya bisa cepat dirasakan pelaku usaha di kedua sektor tersebut dan mencegah resesi di kuartal III.

“Dalam kondisi sekarang, setidaknya dalam bulan depan sudah terserap,” kata Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhammad Faisal kepada Katadata.co.id, Kamis (30/7).

Faisal menilai, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 belum optimal mengerek pertumbuhan ekonomi lantaran penyerapan anggarannya masih rendah. Padahal kecepatan penyerapan yang berarti penyaluran terlaksana optimal, sangat berpengaruh untuk mengantisipasi ekonomi kuartal III tak negatif.

“Kalau tidak cepat ini akan sama seperti kuartal II. Kuartal III menurut saya akan tetap terkontraksi,” kata Faisal.

Per 27 Juli penyerapan PEN baru mencapai 19% dari anggaran Rp 695,2 triliun. Berdasarkan data Kemenkeu, sektor kesehatan yang dianggarkan Rp 87,55 triliun baru terealisasi 7,74%. Lalu, perlindungan sosial yang dimaksudkan menjaga sisi permintaan baru 38,31% dari Rp 203,9 triliun.

Selanjutnya, stimulus sektoral dan pemda baru terserap 6,57% dari Rp 106,11 triliun, stimulus UMKM terserap 25,3% dari Rp 123,46 triliun, dan stimulus dunia usaha terserap 13,34% dari Rp 120,61 triliun. Sementara, pembiayaan korporasi masih belum terserap sama sekali dari anggaran Rp 53,57 triliun.

Faisal memang menilai program penjaminan kredit modal industri padat karya swasta tepat dilakukan pemerintah. Hal ini karena selama pandemi banyak pelaku usaha ini arus kasnya memburuk. Sehingga, kebijakan ini bisa membantu memperbaiki arus kas mereka lagi dan menekan jumlah pengangguran. 

Meskipun demikian, Faisal meminta pemerintah membuat kontrak dengan industri padat karya penerima penjaminan kredit modal kerja agar tak memutus hubungan kerja pegawainya. Hal ini penting untuk memastikan mereka yang telah mendapat stimulus tak mem-PHK karyawannya dan sisi permintaan pun tak semakin jatuh. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...