Meski Efisiensi, Kami Keluar Dana untuk Eksplorasi

Arnold Sirait
26 Mei 2016, 19:02
No image
Donang Wahyu|KATADATA

Berbeda dari perusahaan minyak dan gas bumi (migas) lainnya, Santos Indonesia relatif imun terhadap dampak rendahnya harga minyak dunia saat ini. Penyebabnya, perusahaan migas asal Australia yang namanya akronim dari South Australia Northern Territory Oil Search ini, lebih banyak memproduksi gas di Indonesia.

Meski begitu, Santos Indonesia tetap melakukan perampingan bisnisnya, khususnya dari sisi proses bisnis. “Tapi kami tidak sampai pada pengurangan tenaga kerja,” kata Presiden Direktur Santos Indonesia Ignatius Tenny Wibowo kepada wartawan Katadata, Arnold Sirait, di sela-sela acara Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-40 di Jakarta, Rabu (25/5). Berikut petikan wawancaranya.

Apa dampak harga minyak rendah terhadap bisnis Santos?

Penurunan harga minyak ini secara global menyebabkan pendapatan semua perusahaan menurun tajam. Santos juga terpengaruh, penerimaan turun signifikan sedangkan aktivitas tetap ada. Kami tetap menjalankan operasi secara efisien sehingga meskipun harga minyak turun cukup tajam, bisa memberikan margin yang cukup kepada pemegang saham.

Berapa persen penurunan pendapatan Santos?

Secara umum, dengan hitungan sederhana, produksi sama kalau satu barel US$ 100 dolar. Tapi, sekarang US$ 40 per barel berarti penurunannya 60 persen. Itu sangat signifikan. Dampaknya dari sisi perusahaan, bagaimana menjalankan operasi dengan seefisien mungkin. Tapi karena ini masalah bersama industri tentunya kita bersama-sama melihat apa yg bisa dioptimalkan. Apakah ada proses yang bisa diperpendek, seperti perizinan.

Apa saja strategi yang dilakukan Santos?

Santos di Indonesia tidak begitu terpengaruh harga minyak karena produksi minyak hanya 5 persen. Lebih banyak produksi gas yang dijual di domestik. Sedangkan secara global, 70 persen produksi terkait minyak. 

Tapi karena kami merupakan bagian dari Santos global maka tentunya tetap melakukan efisiensi dari sisi proses bisnis. Tapi kami tidak sampai bicara pada pengurangan tenaga kerja. Tahun ini, misalnya, kami justru melakukan tiga pengeboran sumur eksplorasi. Tujuannya mencari peluang untuk mempertahankan bisnis.

Apa konkritnya bentuk efisiensi tersebut?

Dari sisi proses bisnis, bisa melakukan perampingan sehingga pengambilan keputusan lebih cepat. Selain itu, melakukan negosiasi kontrak. Kami meminta pengertian pada pendukung bisnis Santos karena lingkungannya berbeda. Di luar itu, apakah ada kegiatan sudah optimal, apa yang tidak perlu.

Apakah kondisi ini juga mempengaruhi proyek Santos di Indonesia?

Saat ini Santos mengoperasikan dua lapangan produksi. Pertama, di Sampang, Madura, yang tetap kami pertahankan operasinya. Kedua, kami punya proyek pengembangan Ande-ande Lumut di Northwest Natuna yang saat ini masih berjalan sesuai rencana. Jadi, belum ada pengurangan proyek.

Bagaimana dengan proyek eksplorasi?

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...